Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya sinergi yang berkelanjutan antara Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) dengan Pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan pesantren.
Hal itu disampaikan Gibran dalam audiensi dengan HEBITREN di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.
"Wapres berpesan bagaimana program-program yang disusun (HEBITREN) dapat bersinergi dengan pemerintah,” ujar Ketua Umum HEBITREN K.H. Hasib Wahab Hasbullah, usai pertemuan, sebagaimana keterangan pers, Selasa.
Sinergi ini dinilai strategis dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, selaras dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan pada penguatan kewirausahaan dan industri kreatif untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi rakyat.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga mengapresiasi langkah HEBITREN dalam mempercepat penguatan ekonomi melalui unit-unit usaha di lingkungan pondok pesantren.
Menurut dia, inisiatif tersebut penting dalam mendorong kemandirian ekonomi serta memperluas kontribusi santri terhadap pembangunan nasional.
Lebih lanjut, Kiai Hasib menyampaikan bahwa Wapres memberikan perhatian khusus terhadap implementasi Dana Abadi Pesantren.
Dia juga mengungkapkan bahwa Wapres menekankan dana tersebut sebaiknya diprioritaskan untuk mendukung pendidikan para santri.
“Fokus Pak Wapres tadi, (sebaiknya utamakan) untuk beasiswa santri itu Dana Abadi Pesantren. Sebaiknya (utamakan) untuk beasiswa, beasiswa santri,” ungkapnya.
Lebih jauh, Kiai Hasib menjelaskan bahwa program akselerasi penguatan ekonomi umat yang telah disusun HEBITREN memiliki potensi besar dalam membangun kemandirian ekonomi pesantren.
Saat ini, HEBITREN tercatat telah menghimpun lebih dari 10.000 pesantren sebagai anggotanya.
“Sangat besar potensinya jika kita mengembangkan unit-unit usaha pesantren, baik dalam bidang ekonomi maupun bisnis. Nah, kita sudah memiliki wadah untuk itu, yaitu HEBITREN,” ujarnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal HEBITREN K.H. Abd. Hamid Wahid, Bendahara Umum H. Sumarna, Ketua I Bidang Organisasi GSCB Reza Fahlipi Bakhtiar, Sekretaris Fatin Fadhillah Hasib, Bendahara Hj. Chairunisah, Kepala Departemen SDI RI Agus Jui Purmawan, serta Kepala Departemen P2TKO Robert Edy Sudarwan.
Baca juga: Lapor Mas Wapres jadi contoh nyata pelayanan publik kedepankan solusi
Baca juga: Wapres Gibran minta LPAI jaga komitmen perlindungan anak
Baca juga: Wapres: Kelola bonus demografi penting demi masa depan bangsa
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025