Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menyebar sebanyak 1.156 ember berisi bibit nyamuk ber-Wolbachia di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa.
Kepala Suku Dinas (Kasudinkes) Jakarta Barat Erizon Safari menyebutkan bahwa penyebaran atau peletakan bibit dilakukan dengan penyerahan langsung kepada "orang tua asuh" yang akan meninjau perkembangan bibit secara berkala.
"Hari kita lakukan juga penyebaran di Kelurahan Srengseng. Hitungan kasarnya, satu ember ada 200-600 bibit nyamuk ber-Wolbachia," ungkap Erizon kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Dalam dua minggu ke depan, kata Erizon, bibit-bibit itu diharapkan bakal menetas.
"Setelah menetas dia jadi nyamuk dewasa, dia akan keluar melalui lubang-lubang di embernya dan kawin dengan nyamuk lokal dan melahirkan keturunan yang tidak dapat menyebarkan DBD (Demam Berdarah Dengue)," kata Erizon.
Baca juga: Wolbachia bakal ditebar di kantor Wali Kota Jakbar pada Mei mendatang
Baca juga: Sudinkes dan UGM petakan titik bibit nyamuk ber-Wolbachia di Kembangan
Lurah Srengseng, Adit Pratama menambahkan bahwa "orang tua asuh" bersama tim pengawas dari Puskesmas serta kader jumantik akan memantau perkembangan dari telur-telur nyamuk ber-Wolbachia tersebut.
"Tugas "orang tua asuh', pengawas dari Puskesmas dan kader jumantik mengasuh dan memastikan ember tersebut tidak dipindah-pindahkan dari tempat yang telah ditentukan. Minimal dilihat perkembangannya, apakah telah menetas," katanya.
Setiap ember berisi sekitar 200-600 telur nyamuk yang menempel pada kain panel dan pakan pelet. Ember itu digunakan sebagai bagian dari program pengendalian penyakit demam berdarah dengan cara mengembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia.
Kendati pun demikian, masih ada satu RW, yakni RW 09 Kompleks Intercone yang menunda pelaksanaan implementasi Wolbachia.
"Dari 12 RW, hanya satu RW menunda implementasi Wolbachia, alasannya mereka ingin melihat dulu hasil dari penerapan di RW lain," kata dia.
Baca juga: Hasil evaluasi nyamuk wolbachia di Jakbar sudah menyatu dalam populasi
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025