IHLC: Dampak tarif AS terhadap industri halal tak terlalu besar

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar mengatakan dampak kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap industri halal tidak terlalu besar.

“Soal tarif itu menurut saya tidak terlalu besar dampaknya,” katanya dalam doorstop agenda Global Launch The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan laporan SGIE 2024/2025, dua miliar Muslim di dunia menghabiskan sekitar 2,43 triliun dolar AS di seluruh sektor industri halal, termasuk makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, travel, serta media dan rekreasi. Adapun aset keuangan Islam diperkirakan mencapai 4,93 triliun dolar AS pada tahun 2023.

Baca juga: OJK: Dampak tarif Trump terhadap pasar keuangan masih relatif terbatas

Total negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengimpor produk halal sebesar 407,75 miliar dolar AS pada tahun 2023. Meskipun mengalami penurunan 1,8 persen dibandingkan tahun 2022, pasar diproyeksikan akan menguat hingga 608,36 miliar dolar AS pada tahun 2028 dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 8,3 persen.

Menurut dia, proyeksi penguatan itu karena ada dorongan peningkatan permintaan konsumen, kerangka regulasi lebih baik, dan perluasan rantai pasokan halal secara global.

Sapta mengatakan, walaupun Presiden AS Donald Trump tetap memberlakukan kebijakan tarif terhadap Indonesia sebesar 32 persen, pasar produk halal yang besar justru didominasi negara-negara anggota OKI.

Baca juga: BPJPH siap beri sertifikasi halal gratis bagi UMK di 6.111 desa wisata

“Pasar halal besar sekali. Ekspor produk halal ke Amerika sangat kecil, impor juga kecil. Justru ekspor kebanyakan ke tempat-tempat lain, termasuk Eropa dan negara OIC (Organisation of Islamic Cooperation/OKI). Sekian triliun dolar itu banyak ke negara lain,” ungkap dia.

Seperti diketahui, batas waktu tarif sebelumnya ditetapkan pada 9 Juli, menandai berakhirnya jeda 90 hari pada tarif tinggi yang diumumkan sebelumnya yang awalnya diberlakukan pada 2 April 2025.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |