Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menyusul Jonatan Christie ke partai puncak BWF World Tour Super 500 Korea Open 2025 setelah menyingkirkan wakil Taiwan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan dengan skor 21-19, 21-16 pada semifinal di Suwon Gymnasium, Sabtu.
Kemenangan memastikan Indonesia punya dua wakil di puncak, setelah Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie lebih dulu melaju setelah menyingkirkan juniornya Alwi Farhan dengan skor 18-21, 21-14, 21-15.
"Alhamdulillah bersyukur diberikan kelancaran dan kemenangan dalam pertandingan. Tidak ada cedera. Pertandingan yang tidak mudah, mereka mempunyai power dan speed yang luar biasa sangat baik dan menyulitkan," kata Fajar dalam keterangan resmi PBSI.
Fajar mengakui masih ada evaluasi yang perlu diperbaiki, terutama di gim kedua ketika mereka sempat kehilangan fokus.
Baca juga: Fajar/Fikri melangkah mulus ke semifinal Korea Open 2025
"Saya banyak sekali melakukan kesalahan sendiri padahal kami sempat unggul jauh lalu mereka berhasil mengejar. Itu tidak boleh terjadi lagi di pertandingan final besok," ujarnya.
Sementara itu, Fikri menyebut pentingnya saling mendukung dalam menghadapi tekanan di lapangan.
"Kami saling mengingatkan ketika partner sedang tidak enak mainnya. Tadi juga bukan hanya a Fajar yang banyak mati sendiri, saya juga sama. Tapi bagaimana kami bisa saling support agar bisa bangkit," kata Fikri.
Dengan kemenangan ini, Fajar/Fikri bertekad menuntaskan penampilan mereka di Korea Open dengan gelar juara. Mereka akan berhadapan dengan unggulan pertama tuan rumah Kim Won Ho/Seo Seung Jae yang menyingkirkan wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dua gim langsung 21-16, 21-12.
"Besok kami berharap bisa menuntaskan Korea Open 2025 dengan gelar juara. Kami ingin mendapat gelar kedua. Mohon doanya dari semua," ujar Fajar.
Baca juga: Jonatan Christie kembali ke final usai kalahkan Alwi di Korea Open
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.