Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menyegel tempat di babak 16 besar China Open 2025.
Dalam pertandingan babak 32 besar yang dilangsungkan di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Selasa, Fajar/Fikri mengatasi perlawanan ganda Malaysia Choong Hoon Jian/Muhammad Haikal dua gim langsung 21-11, 21-10.
Fajar menilai pada pertandingan ini lawan bermain penuh tekanan karena mengikuti tempo permainannya.
"Hari ini pasangan Malaysia bermain dengan penuh tekanan, mereka terus terbawa irama pola permainan kami. Mereka sudah diinstruksikan untuk mengangkat bola terlebih dahulu tapi kami siap antisipasi," ungkap Fajar dikutip dari PBSI.
Pasangan yang baru menjalani duet pada turnamen Japan Open 2025 ini mengaku tampil makin padu dan saling mengenali karakter permainan masing-masing.
Baca juga: Grego melangkah mulus ke babak 16 besar China Open 2025
"Kami bisa mengimbangi pasangan-pasangan top di Jepang kemarin, sebuah hal yang positif. Kami sudah semakin padu, semoga di sini hasilnya bisa lebih baik," ujar Fikri yang sebelumnya berpasangan dengan Daniel Marthin ini.
Fajar mengatakan meski ia dan Fikri mempunyai karakter dan peran yang sama sebagai pemain depan, namun kondisi tersebut tidak menjadi masalah sebab mereka kerap berkolaborasi saat menjalani pelatihan nasional sehingga memudahkan untuk mencoba bertukar peran.
"Kami berdua sebagai pemain depan bukan halangan untuk berpasangan. Kami setiap hari latihan bersama di pelatnas jadi tidak kaget ketika harus berkolaborasi seperti ini," ungkap Fajar.
Di babak 16 besar, Fajar/Fikri bakal bersua rekan senegaranya Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Sabar/Reza melangkah ke babak 16 besar setelah menghajar ganda Amerika Serikat Chen Zhi Yi/Presley Smith dua gim langsung.
Baca juga: Alwi tersingkir dari China Open 2025
Baca juga: Rehan/Gloria evaluasi kendala teknis setelah ke 16 besar China Open
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
