Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, atas undangan Presiden Bulgaria mengunjungi sejumlah perusahaan industri berbasis teknologi di negara tersebut pada Senin (24/2).
Dubes Iwan didampingi Staf Ahli Presiden Bidang Industri dan Inovasi Alexandre Poulev mengunjungi tiga perusahaan Bulgaria berbasis teknologi, yakni Endurostat, Dronamic dan Autoware Lab, menurut siaran pers KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Selasa.
Di Endurostat, Iwan bertemu langsung dengan CEO sekaligus founder, Raycho Raychev, yang menciptakan program Space Challenges, yakni platform pendidikan gratis yang didedikasikan untuk sains dan penelitian antariksa.
Pada 2010 Raychev menjadi orang Bulgaria pertama yang berpartisipasi dalam program Singularity University di NASA sekaligus perwakilan nasional pertama untuk Bulgaria di Dewan Penasihat Generasi Antariksa PBB. Atas perannya itu, Raychev pada 2023 dinobatkan sebagai "Man of the Year" di Bulgaria.
Raychev mengaku sangat antusias untuk dapat bekerja sama dengan Indonesia dan menilai Indonesia sebagai negara besar dengan wilayah kepulauan yang dominan yang dapat memanfaatkan teknologi mereka untuk membangun konektifitas.
Untuk tahap awal, Raychev menawarkan kepada Pemerintah Indonesia untuk bekerja sama melakukan riset dan pengembangan di industri antariksa. "Kami menawarkan kerja sama melalui riset dan pengembangan dengan melibatkan para akademisi dan universitas di Indonesia. Edukasi sangatlah penting untuk melangkah ke tahap selanjutnya," kata Raychev.
Dubes Iwan menyambut baik tawaran kerja sama tersebut dan sangat terkesan dengan teknologi antariksa Bulgaria.
Dia menilai peluang kerja sama di bidang teknologi sangat bisa dikembangkan oleh kedua negara dan menegaskan bahwa pemerintah Indonesia saat ini sangat inovatif dan yakin kerja sama dengan Indonesia dapat ditindaklanjuti.
Iwan pun berharap kerja sama riset, pengembangan dan edukasi untuk pengembangan teknologi antariksa dapat ditawarkan kepada pihak terkait dan seluruh universitas serta Akademi Militer (Akmil) Indonesia.
"Industri berbasis teknologi di Bulgaria cukup inovatif. Apabila kerja sama di bidang ini dapat terjalin, manfaatnya sangat penting untuk mengawasi dan menjaga kedaulatan Nusantara" kata Iwan.
EnduroSat adalah perusahaan dirgantara Bulgaria yang didirikan pada 2015 yang khusus merancang, membangun dan mengoperasikan satelit nano untuk misi komersial dan ilmiah.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Dronamic yang memproduksi drone cargo, Iwan mengatakan drone cargo sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dan drone cargo akan sangat membantu proses distribusi barang ke wilayah pelosok Indonesia secara cepat, murah dan efisien.
Vice President Grouwth Dronamics, Hristo Hristov, mengaku telah melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan di Indonesia, termasuk Garuda dan PT. Dirgantara Indonesia dan berharap dapat melakukan kerja sama dengan Indonesia ke depannya.
Dronamics adalah pengembang sekaligus operator terkemuka pesawat nirawak kargo jarak jauh dan maskapai penerbangan pesawat nirawak kargo berlisensi pertama di dunia.
Selanjutnya, Dubes Iwan mengunjungi perusahaan teknologi Autoware Lab, Sifly dan Daisy. Di akhir kunjungan, Dubes Iwan menyampaikan terima kasih kepada Poulev sekaligus mengapresiasi inisiatif kunjungan Presiden Bulgaria dan berharap hasil kunjungan tersebut dapat membuka peluang kerja sama dan manfaat bagi kedua negara.
Baca juga: Indonesia incar perluasan pasar industri kreatif tanah air ke Bulgaria
Baca juga: Dubes Iwan Bogananta buka peluang penyaluran TKI ke Bulgaria
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025