Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan, kebijakan efisiensi anggaran yang tengah dicanangkan pemerintah harus didukung sepenuhnya, termasuk dalam pengelolaan kegiatan olahraga di provinsi hingga kabupaten/kota.
"Masalah efisiensi ini harus didukung sepenuhnya. Semua tahu, kelemahan dalam pengelolaan anggaran di berbagai bidang, termasuk olahraga, masih terjadi. Pemborosan di sana-sini harus diminimalkan," kata Marciano di sela kegiatan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Oleh karena itu, ia meminta agar anggaran penyelenggaraan pertandingan olahraga seperti halnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar KONI Jatim dapat ditinjau kembali.
Baca juga: Wamenpora yakin efisiensi anggaran tak pengaruhi program PB PODSI
Namun, meskipun ada efisiensi, kualitas pembinaan olahraga prestasi tetap harus terjaga dan jangan sampai terganggu.
Ia menambahkan, efisiensi anggaran bukan berarti memotong kegiatan utama, terutama cabang olahraga yang turut menyumbang banyak prestasi.
"Jangan sampai anggaran pendukung justru lebih besar daripada anggaran untuk pelaksanaan ajang olahraga itu sendiri. Gunakan anggaran dengan tepat guna dan tepat sasaran," ujarnya.
Ia berharap, pelaksanaan Porprov Jatim 2025 yang dikomandoi oleh Ketua KONI Jawa Timur Muhammad Nabil, sudah memiliki strategi untuk menjadikan ajang tersebut sebagai model dalam implementasi efisiensi anggaran tanpa mengurangi target prestasi.
Baca juga: KONI ajukan permohonan revisi Permenpora 14/2024
Marciano juga mengingatkan, bahwa prestasi atlet nasional sangat bergantung pada pembinaan di daerah, seperti di Jawa Timur. Ia merinci, saat ini ada 60 atlet dari Jawa Timur yang masuk dalam Pelatnas.
"Jika pembinaan di daerah tidak berjalan optimal, prestasi Indonesia di tingkat internasional pun akan terpengaruh," ucapnya.
Selain itu, Marciano mengajak seluruh pengurus KONI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk berinovasi dalam mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel.
Ia menegaskan, efisiensi anggaran tidak hanya soal pemotongan biaya, tetapi juga memastikan setiap rupiah yang digunakan memberikan manfaat maksimal bagi kemajuan olahraga Indonesia.
"Kami berharap efisiensi ini menjadi budaya baru dalam pengelolaan olahraga, sehingga pembinaan atlet dapat berjalan berkesinambungan dan prestasi Indonesia di kancah internasional semakin membanggakan," tuturnya.
Baca juga: Marciano Norman inginkan KONI DIY tingkatkan penerapan sport science
Baca juga: Menpora bantah pelatnas dihentikan karena kebijakan efisiensi anggaran
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025