Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta dalam acara Kolokium dan Bedah Buku Memaknai Pembelajaran: Lima Bulan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus, di Universitas Atma Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.
"Jangan sampai kita mengajarkan agama, tetapi tanpa sadar menanamkan kebencian. Agama harus menjadi inspirasi, bukan beban," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin mengatakan Kurikulum Cinta dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kasih dan toleransi sejak dini. Toleransi sejati bukan menyatukan yang berbeda atau memaksa kesamaan, tetapi membangun penghormatan dan cinta di antara perbedaan.
"Makin berhasil kita mengelola keberagamaan, akan memberikan kontribusi besar pada citra Indonesia kepada dunia luar," kata dia.
Dijelaskan Menag, konsep Kurikulum Cinta merupakan seperangkat sistem dan fondasi hidup bersama dalam keragaman, untuk kerukunan umat beragama, baik internal maupun antarumat beragama. Cinta adalah inti dari segala tindakan kebaikan.
Kurikulum Cinta adalah konsep yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan.
"Nilai ini harus menjadi bagian utama dalam sistem pendidikan kita, baik di lembaga formal maupun dalam lingkungan sosial dan keluarga," kata dia.
Menurutnya, keberhasilan kebijakan Kementerian Agama tidak hanya diukur dari aspek formalitas, tetapi dari kedekatan ajaran agama dengan umatnya.
Bagi dia, toleransi adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Jika setiap umat menciptakan ikatan cinta sejak usia dini, maka akan lebih sulit bagi pihak mana pun untuk memecah belah bangsa ini.
Menag Nasaruddin juga mengajak para tamu dan peserta acara mendoakan Paus Fransiskus yang sedang sakit.
"Saya mengajak untuk mendoakan sekali lagi, Paus Fransiskus, Bapak atau Sahabat teladan kemanusiaan kita, agar dia pulih sehat kembali dan bisa bersama-sama memberi pencerahan tentang kemanusiaan," kata dia.
Baca juga: Kemenag segera implementasikan Kurikulum Cinta demi cegah diskriminasi
Baca juga: Menag: Kurikulum Cinta cegah kebencian antar-agama sejak dini
Baca juga: Menag: Kurikulum Cinta refleksi peran agama bangun masyarakat rukun
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025