Progres pembangunan Bendungan Meninting Lombok capai 98 persen

2 hours ago 1

Mataram (ANTARA) - Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fathul Gani mengatakan progres pembangunan Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat hingga hari ini sudah mencapai 98 persen.

"Sesuai dengan hasil monev saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI, disampaikan Direktur Bendungan dan Danau dan Kepala Balai lengkap lah menyampaikan progres Bendungan Meninting sampai dengan saat ini 98 persen. Tinggal tersisa 2 persen yang belum," ujarnya di Mataram, Selasa.

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB ini, mengakui ada keterlambatan pengerjaan pembangunan. Di mana seharusnya ditargetkan tuntas pada 24 Desember 2024, namun target-nya harus diundur menjadi pada Maret 2025.

"Memang terjadi keterlambatan, kalau hitung kalender sekitar 60 hari dari seharusnya. Karena progres seharusnya 24 Desember 2024. Sekarang sudah 2 bulanan. Kenapa terjadi keterlambatan. Yang pertama itu karena faktor cuaca, kedua ketersediaan material terutama bebatuan yang harus memiliki spesifikasi khusus untuk batu pembendung-nya. Tapi insya Allah pak direktur berjanji bahwa akan selesai minggu kedua di bulan Maret 2025," terangnya.

Baca juga: Progres pembangunan Bendungan Meninting NTB capai 91,12 persen

Menurut dia, Bendungan Meninting memiliki daya tampung air maksimal mencapai 12,18 juta meter kubik. Selain menampung air dalam jumlah besar, bendungan dengan tinggi 74 meter ini juga dapat mereduksi banjir 53,6 hektar.

"Kemudian irigasi yang bisa di airi sebesar 1.559,29 hektare, termasuk 150 liter/detik untuk mengkover Kota Mataram dan Lombok Barat dan sebagian untuk pembangkit listrik PLTMH sebesar 0,8 mega watt," ujarnya.

Fathul menambahkan bila pengerjaan bendungan tuntas, maka pengisian air ke bendungan bisa dilakukan, namun pengisian-nya tidak sekaligus, tetapi harus secara bertahap.

Baca juga: PUPR: Progres pembangunan Bendungan Meninting NTB capai 81 persen

Disinggung terkait adanya keluhan masyarakat di sekitar areal bendungan yang merasa terganggu dengan proses pembangunannya, Fathul Gani, tidak menampik hal itu.

Namun, dirinya memastikan bahwa sifatnya sementara karena bila bendungan ini tuntas dikerjakan maka manfaat yang dirasakan masyarakat cukup besar.

"Memang ada dampaknya dirasakan oleh masyarakat, namanya juga masih dalam proses. Terutama air yang keruh sehingga mempengaruhi usaha-usaha masyarakat terutama perikanan. Tapi seiring waktu berjalan pasti akan bermanfaat besar kepada masyarakat, terutama debit air bakunya itu 150 liter/detik, sehingga bisa mengatasi kekurangan air di dua kecamatan yakni Lingsar dan Gunungsari bisa dipenuhi," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |