Jakarta (ANTARA) - Perusahaan material sains, Dow bekerja sama dengan Arizona State University (ASU) berupaya mendukung perempuan di Indonesia semakin berdaya berinovasi di bidang STEM melalui program HERoes (Her on Engineering Science) of Innovation.
“Program ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dan tujuan bersama dapat menghasilkan dampak nyata. Kami bangga menjadi bagian dari platform yang mendukung perempuan muda di bidang STEM sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," kata Presiden Direktur Dow Indonesia Riswan Sipayung dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Riswan mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari strategi global citizenship untuk mendorong pendidikan STEM dan keberlanjutan. Melalui program kompetisi itu, mahasiswa khususnya perempuan didorong untuk menciptakan solusi inovatif atas berbagai tantangan di masyarakat, seperti pengolahan limbah, keberlanjutan, dan penguatan peran perempuan.
Peserta diajak mengikuti penyusunan proposal ilmiah, menyampaikan ide melalui video singkat, dan mempresentasikan solusi mereka dalam ajang innovation showcase.
Baca juga: Menteri Arifah dukung akses keadilan hukum inklusif bagi perempuan
Setiap proyek dinilai berdasarkan aspek orisinalitas, kelayakan pelaksanaan, relevansi terhadap tujuan keberlanjutan, dan dampaknya bagi masyarakat.
Dari lebih dari 50 tim yang berpartisipasi, satu tim terpilih sebagai pemenang dan berhak menerima hadiah sebesar 1.000 dolar AS serta pendampingan selama tiga bulan bersama para pakar dari Dow.
Riswan menyebut Tim Rukkha Devs dari Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara pertama dengan solusi inovatif mereka yakni CVT-Exe (Compost Revitalizing Tank – Exoelectrogenic Energy). Tim itu menciptakan sistem berbasis IoT yang menggabungkan teknologi pengomposan dan microbial fuel cell untuk mengubah limbah organik menjadi kompos berkualitas sekaligus menghasilkan listrik ramah lingkungan.
Solusi itu dinilai tak hanya menjawab persoalan pengelolaan sampah di Indonesia, tetapi juga memperkuat pemanfaatan energi terbarukan dan membawa dampak sosial positif bagi masyarakat kurang terlayani, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Baznas dan Kemenko PMK bekerja sama berdayakan perempuan prasejahtera
Direktur Operasional Global di Ira A. Fulton Schools of Engineering, Arizona State University Meghan Gibson menambahkan bahwa program HERoes menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan industri dapat memberdayakan mahasiswa untuk menjadi pemimpin dalam keberlanjutan dan dampak sosial.
"Kami berharap kemitraan seperti ini terus membuka peluang bagi mahasiswa untuk berpikir kreatif dan menjadi inovator yang membawa kemajuan bagi komunitas serta berdampak positif bagi dunia," ujarnya.
CEO The Mitrakarya Group Andrew Winoto turut berpendapat bahwa program itu menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara dunia industri dan akademisi dapat mendorong lahirnya generasi pembuat perubahan.
"Sebagai juri, saya sangat terkesan dengan kreativitas, ketajaman teknis, dan kepedulian terhadap komunitas yang ditunjukkan para peserta. Kualitas-kualitas inilah yang mencerminkan kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing secara global,” ujar Co-Chair Komite Pendidikan dan Pengembangan Tenaga Kerja Kamar Dagang Amerika di Indonesia (AmCham Indonesia) itu.
Baca juga: Menteri Arifah dukung akses keadilan hukum inklusif bagi perempuan
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.