Beijing (ANTARA) - Zona-zona pengembangan ekonomi nasional China akan terus memainkan peran dalam menumbuhkan kekuatan produktif berkualitas baru sesuai dengan kondisi setempat, demikian disampaikan seorang pejabat yang berbicara dalam episode terbaru China Economic Roundtable, forum dialog lintas media yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Xinhua.
Dengan demikian, sejumlah upaya akan difokuskan pada pengembangan sinergi antara inovasi ilmu pengetahuan-teknologi (iptek) dan industri, ujar Ji Xiaofeng, seorang pejabat di Kementerian Perdagangan China.
Zona pengembangan ekonomi tingkat nasional di China saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 700 inkubator dan ruang kreator nasional serta lebih dari 18 persen perusahaan teknologi tinggi di negara tersebut, katanya dalam forum itu.
"Kami akan berusaha untuk membuat lebih banyak platform inovasi industri sembari membangun rantai yang lengkap untuk sertifikasi produk, produksi skala besar, dan pengujian guna mempercepat inovasi teknologi dan penerapan kemajuan semacam itu di zona pengembangan ekonomi nasional," ujar Ji.
Dia mengatakan bahwa China akan mendukung zona-zona pengembangan ekonomi nasional dalam melakukan penyempurnaan teknologi besar-besaran dan pembaruan peralatan skala besar untuk mempercepat transformasi dan penyempurnaan industri tradisional.
Zona-zona pengembangan ekonomi nasional juga akan mengembangkan industri-industri emerging strategis seperti biomedis, energi baru, material baru, dan kedirgantaraan, serta membuat perencanaan jangka panjang untuk industri masa depan, sebut Ji.
Dalam salah satu dorongan kebijakan terbaru, China sebelumnya pada tahun ini meluncurkan rencana kerja yang mendorong zona pengembangan ekonomi nasional untuk mengembangkan kekuatan produktif berkualitas baru dengan mempertimbangkan kondisi setempat, dengan membangun lebih banyak platform inovasi industri dan infrastruktur daya komputasi sebagai salah satu pendekatannya.
China mendirikan zona pengembangan ekonomi tingkat nasional pertamanya di Kota Dalian, China, pada 1984. Pada 2024, jumlah zona itu mencapai 232, menghasilkan PDB regional sebesar 16,9 triliun yuan (1 yuan = Rp2.262).
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.