Cirebon (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, melibatkan 160 mitra pengadaan dan pengolahan untuk memaksimalkan serapan gabah dari petani selama masa panen raya pertama pada 2025 di Cirebon, Majalengka serta Kuningan (Cimajakuning).
Kepala Perum Bulog Cirebon Ramaijon Purba di Cirebon, Jumat, mengatakan skema kemitraan ini memungkinkan Bulog tetap menyerap gabah dari petani secara aktif melalui sistem jemput bola, terutama di titik sentra produksi padi.
“Kami tidak bekerja sendiri. Ada sekitar 100 mitra pengadaan dan 60 mitra pengolahan yang terus kami gerakkan agar serapan tetap berjalan,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan dukungan mitra yang tersebar di berbagai titik ini, Bulog Cirebon telah menyerap sekitar 106 ribu ton gabah dan 68 ribu ton beras hingga akhir Mei 2025.
"Jika dikonversi, totalnya mencapai 125 ribu ton setara beras," katanya.
Ia menyebut serapan panen tertinggi terjadi pada April 2025 dengan volume mencapai 50 ribu ton, sedangkan Februari 15 ribu ton, dan Maret serta Mei masing-masing 28 ribu ton.
Ramaijon mengakui pascapanen raya, volume serapan memang menurun. Namun, Bulog tetap konsisten menyerap hasil panen petani yang masih tersedia.
“Sekarang per hari hanya sekitar 200 sampai 300 ton, tetapi kami tetap serap. Kami perkirakan Juni ini bisa mencapai 10 ribu ton,” katanya.
Ia menegaskan keberadaan mitra di lapangan menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan serapan gabah petani, khususnya saat musim panen sudah tidak serentak.
Dia mengatakan selain menjaga serapan, kolaborasi ini pun mendukung ketersediaan stok beras pemerintah.
Saat ini cadangan beras Bulog Cirebon mencapai 182 ribu ton yang seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri.
“Tanpa mitra, sulit menjangkau semua sentra panen. Makanya kami aktifkan mereka untuk menyisir titik-titik produksi,” tuturnya.
Baca juga: Bulog Cirebon targetkan serap 5 ribu ton jagung pada 2025 dari petani
Baca juga: Bulog Cirebon sudah serap 38 ribu ton beras hasil panen petani
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.