Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diluncurkan di daerah itu secara umum berjalan dengan baik melalui pengawasan yang ketat dan koordinasi lintas sektor.
Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Senin, mengatakan pelaksanaan MBG berjalan dengan baik dan koordinasi terus dilakukan untuk memastikan kualitas serta keamanan program tersebut.
Pihaknya selalu melakukan pengecekan menyeluruh kepada semua petugas sebelum meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Saya meresmikan SPPG setelah semua proses pengecekan selesai dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan telah memenuhi standar," katanya.
Menurut dia, program MBG harus dijalankan dengan pengawasan yang ketat dari seluruh pihak terkait.
"Kita harus memastikan pelaksanaan program ini tidak hanya berjalan dengan baik, tapi juga aman," kata Maulana.
Baca juga: Anggota DPR: SLHS standar mutlak pastikan MBG aman dikonsumsi
Ia berharap pengawasan yang ketat dan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis itu dapat terus berjalan lancar tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
Maulana juga mengimbau seluruh petugas dan pihak terkait untuk terus berperan aktif dalam menjaga mutu pelaksanaan program agar manfaat dari makanan bergizi gratis dapat dirasakan secara maksimal.
Diketahui, Badan Gizi Nasional pada minggu lalu mengumumkan sepanjang periode Januari hingga September 2025 tercatat 70 insiden keamanan pangan, termasuk insiden keracunan dan 5.914 penerima MBG pun terdampak.
Dari 70 kasus itu, sembilan kasus dengan 1.307 korban ditemukan di wilayah I Sumatera, termasuk di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dan Kota Bandar Lampung, Lampung.
Kemudian, di wilayah II Pulau Jawa, ada 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG yang terdampak, dan di wilayah III di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara ada 20 kasus dengan 997 penerima MBG yang terdampak.
Dari 70 kasus keracunan itu, penyebab utama ada kandungan beberapa jenis bakteri yang ditemukan, yaitu e-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam. Kemudian, staphylococcus aureus pada tempe dan bakso, salmonella pada ayam, telur, dan sayur, bacillus cereus pada menu mie, dan coliform, PB, klebsiella, proteus dari air yang terkontaminasi.
Baca juga: BGN segera bangun 27 dapur MBG di Lampung
Baca juga: Ketua Banggar DPR usul kantin sekolah direhab dan dijadikan dapur MBG
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.