Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan empat desa di provinsi ini terendam banjir karena intensitas curah hujan tinggi pada Selasa malam (19/8).
"Berdasarkan laporan yang kami terima, banjir terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso, dan Sigi," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu, Rabu.
Ia menerangkan banjir terjadi di Desa Balinggi Jati dan Sidoan Selatan di Kabupaten Parigi Moutong, Desa Sidera, di Kabupaten Sigi, dan Desa Maranda di Kabupaten Poso.
Peristiwa banjir di sejumlah wilayah tersebut pada Selasa (19 /8) malam itu, kata dia, karena curah hujan tinggi yang menyebabkan debit air menjadi besar, sehingga drainase tidak mampu menampung dan tanggul sungai jebol sehingga menyebabkan air meluap ke rumah warga.
Baca juga: BPBD Sulteng catat lima desa di Donggala terendam banjir bandang
Pihaknya masih berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten setempat, yang saat ini juga melakukan koordinasi dengan aparat desa dan melakukan asesmen.
Namun, kata dia, berdasarkan asesmen sementara 46 Kepala Keluarga (KK) dan 46 unit rumah terdampak banjir di Desa Maranda. Kemudian empat unit rumah warga terdampak banjir di Desa Sidera.
Baca juga: BPBD: Banjir di Parigi Moutong meluas
Sementara itu 433 KK terdampak banjir di Desa Balinggi Jati dan turut merendam 500 hektare persawahan serta dua unit bangunan fasilitas sekolah. Adapun di Desa Sidoan Selatan, masih dilakukan pendataan oleh TRC BPBD setempat.
"Sebanyak 195 KK di Desa Balinggi Jati telah mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, begitu pula satu keluarga di Desa Sidera," ujarnya.
Ia menyebut kebutuhan mendesak saat ini meliputi tenda pengungsi, selimut, makanan siap saji, obat-obatan, khususnya bagi warga di Desa Balinggi Jati.
Baca juga: BMKG: Berawan hingga hujan dominasi cuaca di Indonesia hari ini
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.