Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprakirakan sebagian besar wilayah Sumatera Utara (Sumut) akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada Selasa (16/9).
"Pagi hari wilayah Sumut diperkirakan berawan. Memasuki siang hingga sore, berpotensi hujan ringan hingga lebat, khususnya di Simalungun, Asahan, dan sekitarnya," kata Prakirawan BBMKG Wilayah I Budi Prasetyo di Medan, Senin.
Ia menyebutkan pada malam hari hujan dengan intensitas ringan hingga lebat juga berpeluang terjadi di sejumlah daerah, antara lain di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, dan Kota Padangsidimpuan.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan disertai petir guyur sejumlah kota pada Senin
Sementara dini hari, lanjutnya, hujan ringan berpotensi turun di Serdang Bedagai, Langkat, Medan, Deli Serdang, hingga sebagian wilayah Labuhanbatu.
Adapun suhu udara di Sumut diperkirakan berkisar 14–34 derajat Celsius dengan kelembapan udara 68–99 persen. Angin bertiup dari arah selatan hingga barat daya dengan kecepatan 3–7 km per jam.
Sementara Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan Rizky Ramadhan mengatakan gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan di Sumut pada 16 hingga 18 September 2025.
Baca juga: BNPB gelar modifikasi cuaca Jatim dan Jabar antisipasi hujan ekstrem
Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Batu, perairan timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, dan Samudera Hindia barat Kepulauan Nias.
Disebutkan bibit Siklon 89 W di Filipina memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, kata dia, umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 6-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Jawa.
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 4 meter di perairan NTT
Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.