Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan guna mencegah dampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Diimbau agar selalu mengenakan masker, karena abu vulkanik dapat mengganggu kesehatan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek dihubungi dari Labuan Bajo, Senin malam.
Dia juga menjelaskan berdasarkan informasi aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari PVMBG dan VAAC Darwin serta hasil analisis RGB Citra Himawari-9 tanggal 7 Juni 2025 pukul 15.00 WIB terdapat sebaran debu vulkanik hingga ketinggian 48.000 feet, 15.000 feet dan 9.000 feet mengarah ke barat daya, barat dan barat laut.
Wilayah sebaran abu vulkanik, kata dia, meliputi Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Bima Timur, Kota Bima Pulau Rinca, Pulau Komodo, Selat Sumba dan Laut Flores.
Baca juga: Bandara Komodo tutup sementara terdampak abu erupsi Lewotobi
Baca juga: Bandara El Tari: Jumlah rute penerbangan batal ke Flores bertambah
Lebih lanjut, Sti juga menyampaikan beberapa langkah penanganan debu vulkanik yang dapat dilakukan warga seperti perlindungan diri dan kesehatan dengan menggunakan masker yakni masker N95 atau kain basah untuk mencegah partikel debu masuk ke saluran pernapasan.
"Gunakan kacamata pelindung untuk mencegah iritasi mata dan tutup tubuh dengan pakaian lengan panjang dan penutup kepala, serta jangan mengucek mata atau menghirup kuat-kuat debu yang beterbangan," ujarnya.
Penanganan debu vulkanik selanjutnya yakni menutup jendela dan pintu rumah secara rapat dan menyegel celah ventilasi dengan kain basah atau plastik. Bersihkan debu dengan hati-hati, gunakan kain basah agar debu tidak beterbangan kembali.
Kepada para pengendara kendaraan bermotor, ia meminta untuk menghindari berkendara jika tidak mendesak dan gunakan lampu utama serta kurangi kecepatan kendaraan, karena visibilitas bisa terganggu.
"Pastikan filter udara kendaraan bersih secara berkala agar tidak cepat rusak," ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga agar mengikuti informasi resmi dari BPBD setempat, PVMBG, atau pemerintah daerah.
"Untuk anak-anak dan lansia, jangan dibiarkan berada di luar rumah saat hujan abu dan perhatikan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak, atau mata perih," katanya.
Sebelumnya diberitakan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Senin pukul 11.05 WITA dengan ketinggian mencapai 18.000 meter dari puncak gunung.
Secara visualisasi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara, Timur Laut dan Barat Laut.
Erupsi dikatakannya terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih enam menit 26 detik.*
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki dua kali erupsi dalam enam jam pada Senin
Baca juga: Kemenhub sebut Bandara Fransiskus Xaverius Seda ditutup sementara
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.