Benarkah mandi malam hari sebabkan rematik? Ini faktanya

1 week ago 3

Jakarta (ANTARA) - Banyak orang percaya bahwa mandi malam dapat menyebabkan rematik. Namun, anggapan ini sebenarnya adalah mitos belaka yang tidak terbukti secara medis.

Rematik merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel normal karena salah mengenalinya sebagai sel berbahaya. Oleh karena itu, penyebab utama rematik bukanlah kebiasaan mandi di malam hari.

Penjelasan medis mengenai rematik

Rematik adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri dan kekakuan. Penyakit ini bukan disebabkan oleh suhu dingin atau kebiasaan mandi malam, melainkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Meski demikian, bagi penderita rematik, mandi malam dengan air dingin dapat memperparah gejala yang sudah ada.

Air dingin dapat menyebabkan perubahan konsistensi cairan sendi, yang dapat meningkatkan kekakuan otot dan sendi. Selain itu, suhu dingin juga bisa memicu perubahan tekanan udara dalam tubuh, sehingga memperburuk kondisi penderita rematik. Oleh karena itu, penderita rematik dianjurkan untuk mandi dengan air hangat agar lebih nyaman.

Gejala rematik

Rematik biasanya ditandai dengan gejala berikut:

  • Nyeri dan kekakuan sendi, terutama pada pagi hari setelah bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama.

  • Lelah yang berlebihan.

  • Sensasi terbakar atau gatal pada mata.

  • Bisul pada kaki.

  • Penurunan nafsu makan.

  • Kesemutan atau kebas pada telapak kaki.

  • Demam, sendi memerah, nyeri, dan bengkak.

Gejala rematik cenderung datang dan pergi, tetapi dapat memburuk jika tidak ditangani dengan baik.

Cara mencegah rematik

Alih-alih menghindari mandi malam, langkah terbaik untuk mencegah rematik adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Menjaga berat badan ideal
    Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi, yang lama-kelamaan bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan tulang rawan.

  2. Rutin olahraga
    Aktivitas fisik dapat membantu memperkuat otot dan sendi. Disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, lari, atau senam aerobik.

  3. Mengelola stres dengan bijak
    Stres dapat memicu pelepasan sitokin yang menyebabkan peradangan pada sendi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.

  4. Menghindari rokok
    Zat kimia dalam rokok dapat menyebabkan peradangan pada sinovium, yaitu jaringan yang melapisi sendi, sehingga bisa meningkatkan risiko rematik.

  5. Mengonsumsi makanan sehat
    Makanan yang mengandung omega-3 dan vitamin D dapat membantu mengurangi risiko peradangan. Sebaiknya juga menghindari konsumsi gula, garam berlebih, minuman bersoda, dan alkohol.

Pengobatan rematik

Jika Anda sudah mengalami gejala rematik, ada beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan, seperti:

  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, DMARDs, kortikosteroid, atau obat biologik.

  • Menjalani fisioterapi dan terapi okupasi.

  • Menjalani operasi jika kondisi sendi semakin memburuk.

Pada intinya, mandi malam tidak dapat menyebabkan rematik, karena rematik adalah penyakit autoimun yang tidak berhubungan dengan suhu air. Namun, bagi penderita rematik, mandi malam dengan air dingin memang dapat memperburuk gejala. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk menggunakan air hangat saat mandi. Jika mengalami gejala rematik seperti nyeri sendi yang berkepanjangan, kaku di pagi hari, atau kelelahan ekstrem, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Jantung bisa terkena rematik

Baca juga: UNY kembangkan sandal terapi rematik biji salak

Baca juga: Rematik bisa berujung kecacatan

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |