Bantul tingkatkan kesadaran menjaga naskah kuno sebagai warisan budaya

1 month ago 12
Identifikasi, pendaftaran hingga edukasi kepada masyarakat sangat penting agar naskah kuno tidak punah dan tetap bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran dan penelitian

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga pelestarian naskah kuno sebagai warisan budaya, diantaranya melalui Focus Group Discussion (FGD) tentang Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno Nusantara.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul Sukrisna Dwi Susanto dalam forum tersebut di Bantul, Kamis, mengatakan pelestarian naskah kuno tidak boleh berhenti pada penyimpanan saja.

"Identifikasi, pendaftaran hingga edukasi kepada masyarakat sangat penting agar naskah kuno tidak punah dan tetap bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran dan penelitian," katanya.

Dalam forum tersebut, menurut dia, ada 25 peserta yang terdiri atas pemilik dan pengelola naskah, akademisi, peneliti sejarah dan sastra, perangkat daerah, serta pemustaka bersama-sama menggali potensi naskah kuno di Bantul.

Baca juga: Menghidupkan naskah kuno lewat Singaraja Literary Festival 2025

Melalui forum tersebut, pemkab berharap dapat membentuk jejaring komunikasi antara pemilik naskah, kalangan akademisi, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul agar kerja pelestarian dapat berjalan berkesinambungan.

"Terlebih para peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang teknik dasar menyimpan, merawat dan mendokumentasikan naskah," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menekankan bahwa naskah kuno adalah bagian penting dan vital bagi peradaban yang seringkali terabaikan. Terlebih, Bantul adalah daerah yang memiliki potensi besar menyimpan naskah-naskah kuno.

Baca juga: Mengabadikan peninggalan budaya tulis Lampung kuno di era digital

"Boleh jadi ada puluhan bahkan ratusan naskah kuno yang tersimpan di Bantul dan belum kita temukan. Naskah-naskah itu adalah obor yang menuntun kita memahami asal-usul dan kebudayaan kita. Tanpa upaya pelestarian, kita bisa kehilangan jejak-jejak berharga pendahulu," katanya.

Oleh karena itu, Pemkab Bantul melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul berkomitmen menjalin kerja sama dengan masyarakat Keraton Pakualaman, komunitas pelestari naskah kuno, hingga kalangan akademisi.

"Upaya ini diharapkan mampu memastikan warisan berharga tersebut tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai sumber ilmu dan refleksi kebudayaan," katanya.

Baca juga: Selamatkan warisan lokal, DPK Kaltim minta warga daftarkan naskah kuno

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |