Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengatakan banjir yang melanda Kota Mataram saat ini sebagai terparah, setidaknya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
"Kondisi yang sangat luar biasa ini tidak pernah terjadi setidaknya 40 tahun belakangan. Ini bukan sesuatu yang bisa kita biarkan," ujarnya dalam rapat koordinasi penanganan banjir di Mataram, Senin.
Ia mengatakan pemerintah daerah saat ini masih fokus melakukan evakuasi warga, terutama di kawasan-kawasan pemukiman di dekat bantaran sungai.
Dia menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah Asisten I Sekda Provinsi NTB untuk membantu OPD lain yang terdampak bencana banjir.
Baca juga: Satu orang meninggal dan 6.700 KK terdampak banjir di Kota Mataram
Ia menyebut OPD yang berada di bawah Asisten II dan Asisten III Sekda Provinsi NTB mendapat tugas penempatan sementara untuk membantu Pemerintah Kota Mataram menangani masyarakat yang terdampak banjir.
"Bencana ini bukan hanya dihadapi oleh Kota Mataram, tetapi ini adalah bencana yang kita hadapi bersama dan kewajiban moril kita untuk sama-sama membantu pemerintah kota menyelesaikan persoalan ini," kata Iqbal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir akibat hujan lebat yang melanda Kota Mataram dan daerah sekitarnya pada 6 Juli 2025.
Sebanyak tiga sungai yang mengalir di Kota Mataram, yakni Sungai Unus, Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok meluap, merendam enam kecamatan akibat tidak mampu menahan suplai air hujan yang mengguyur selama kurang lebih enam jam tersebut.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memulihkan aktivitas masyarakat yang terdampak banjir agar kembali normal.
"Jalan-jalan utama kami bersihkan supaya suasana kota bisa terlihat kembali normal dan masyarakat juga bisa beraktivitas dengan baik," kata dia.
Baca juga: Pemkot Mataram buka dapur umum bagi warga terdampak banjir
Baca juga: Gubernur NTB meliburkan ASN untuk gotong royong pasca-banjir Mataram
Baca juga: Pemkot Mataram tetapkan status tanggap darurat bencana
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.