Jakarta (ANTARA) - Penyanyi dan pegiat sosial Andien Aisyah mengemukakan pandangannya terhadap pola asuh orang tua yang kerap menekan kebebasan anak untuk menjadi diri sendiri.
Menurut dia, banyak anak saat ini yang mungkin tumbuh dari trauma-trauma atau keinginan orang tua yang belum tercapai di dalam kehidupannya yang diproyeksikan ke anaknya sehingga anak tidak menjadi dirinya sendiri.
"Aku merasa kebahagiaan anak pastinya tidak lahir dari situ gitu. Itu jadi aku merasa kayak semoga hal-hal itu bisa diminimalisir atau mungkin ditiadakan gitu," ujar Andien kepada ANTARA saat ditemui di Jakarta, pada Selasa.
Baca juga: Makna & tema Hari Anak Nasional 2025: Anak hebat menuju Indonesia emas
Baca juga: Pakar: Keluarga dan diversi kunci tangani anak berhadapan dengan hukum
Dalam hal ini, pelantun lagu "Anaku Sayang" itu menekankan anak perlu didorong untuk menjadi dirinya sendiri.
Menurut dia, hal itu perlu pemberdayaan orang tua untuk lebih bijaksana supaya anak-anak bisa tumbuh menjadi dirinya mereka sendiri.
"Paling penting berbagai macam nilai dan pengetahuan tentang diri mereka sendiri. Mendorong anak untuk bisa menjadi dirinya sendiri," tutur dia.
Pemberdayaan orang tua pada anak, menurut Andien, juga diperlukan dalam menghadapi tantangan di tengah kemajuan zaman dari berbagai inovasi seperti teknologi digital dan makanan seperti adanya food science jadi sesuatu yang menarik namun berpengaruh pada kesehatan anak.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada tanggal 23 Juli 2025, Pendiri Andien Aisyah Foundation itu berharap anak-anak Indonesia bisa tumbuh dengan sehat, lahir dan batin, fisik dan mental.
"Jadi harapanku semoga anak-anak Indonesia tumbuhnya sehat saat ini, dan cerdas, dan mandiri, dan yang paling penting adalah bahagia," ujar dia.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 mengangkat tema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045" dengan tagline "Anak Indonesia Bersaudara".
Tema ini menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing, sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa.
Baca juga: HUT Ke-79 RI, Andien berharap inklusivitas tercapai
Baca juga: Label "anak nakal" bisa memicu perilaku tindakan kriminal
Baca juga: Selvi Gibran paparkan manfaat permainan tradisional sambut HAN 2025
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.