Jakarta (ANTARA) - Tiga tahun lalu, Carlos Alcaraz meraih kemenangan di US Open untuk memastikan pertama kalinya naik ke peringkat No.1 dunia, dan tahun ini petenis Spanyol itu berusaha melakukan hal yang sama untuk memastikan kembalinya ia ke puncak dunia tenis.
Namun, Alcaraz harus mematahkan rekor impresif rival beratnya, Jannik Sinner, untuk menggeser petenis Italia itu dari peringkat No.1 dunia.
Sinner memasuki turnamen besar New York ini dengan catatan 21 kemenangan beruntun di Grand Slam lapangan keras, menyusul kemenangannya di Australian Open edisi 2024 dan 2025, serta US Open 2024.
"Menang di sini akan menjadi hal yang luar biasa," ujar Alcaraz dalam konferensi pers praturnamen, dikutip dari ATP, Senin.
"Tiga Grand Slam terakhir di lapangan keras, dia menang. Sungguh luar biasa permainan tenis yang dia tunjukkan di lapangan keras. Jadi, saya selalu mengaguminya agar siap jika harus menghadapinya di suatu tempat."
Baca juga: Alcaraz raih gelar pertama di Cincinnati setelah Sinner mundur
Untuk meninggalkan New York sebagai petenis No. 1 dunia, Alcaraz hanya perlu menyamai atau bahkan lebih baik dari hasil Sinner di US Open.
Hal itu membuka kemungkinan final penentuan pemenang antara dua petenis terbaik ATP Tour pada 7 September, kesempatan yang akan disambut baik oleh Alcaraz.
"Ini akan luar biasa. Saya sedang mempersiapkan diri untuk turnamen ini, hanya untuk meraih hasil yang baik, semoga bertemu dengannya di final. Akan menjadi hasil yang luar biasa jika bisa melaju dengan baik di sini," kata Alcaraz, yang unggul 9-5 dalam head to head melawan Sinner.
Persiapan yang baik tidak akan berarti apa-apa jika Alcaraz tidak bisa tampil maksimal di laga pembuka melawan Reilly Opelka di Flushing Meadows.
Baca juga: US Open: Alcaraz berpotensi bertemu Djokovic di semifinal
Tantangan yang diberikan oleh petenis favorit tuan rumah dengan tinggi 198 cm dan servis keras itu merupakan tantangan unik di ATP Tour, dan Alcaraz tahu ia harus segera beradaptasi dalam pertandingan perdana head to head antara keduanya.
"Yah, akan sangat sulit melawan Opelka untuk pertama kalinya," kata Alcaraz.
"Kita semua tahu gaya permainannya. Jadi saya harus siap untuk itu, harus fokus pada pengembalian bola, berusaha melakukan pengembalian bola sebanyak mungkin."
"Berusaha mendapatkan ritme yang baik dalam pertandingan, memainkan poin-poin bagus dari baseline ketika ia membiarkan saya melakukannya, dan mari kita lihat," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
"Kepercayaan diri saya sedang tinggi saat ini. Lapangan terasa nyaman. Bola-bola terasa nyaman. Saya hanya bersiap-siap."
Baca juga: Samai Yayuk Basuki, Janice Tjen melaju ke babak kedua US Open
Baca juga: Raducanu raih kemenangan pertama di US Open sejak gelar juara 2021
Baca juga: Sabalenka memulai upaya pertahankan gelar US Open dengan kemenangan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.