60 narapidana "high risk" asal Pangkalpinang dipindahkan ke Nusakambangan

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memindahkan 60 narapidana berisiko tinggi (high risk) asal Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, ke Nusakambangan, Jawa Tengah.

“Pemindahan ini dilakukan untuk kebutuhan pembinaan dan pengamanan,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bangka Belitung Herman Sawiran dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Para narapidana itu dipindahkan ke​​ lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan pengamanan super ketat dengan tujuan membersihkan lapas dari peredaran narkoba sekaligus memberikan pembinaan dan pengamanan yang tepat.

Mereka tiba di Nusakambangan pada Jumat ini sekitar pukul 13.57 WIB. Para narapidana itu selanjutnya ditempatkan di Lapas Super Maximum Karang Anyar, Lapas Maximum Ngaseman, dan Lapas Maximum Besi di Nusakambangan.

Pemindahan dilaksanakan dengan pengawalan kolaborasi dari petugas Direktorat Pengamanan Intelijen dan Direktorat Kepatuhan Internal Ditjen Pemasyarakatan, Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Bangka Belitung, serta Brimob Polda Bangka.

“Kami berharap pemindahan ini akan berdampak positif bagi warga binaan yang dipindahkan, serta bagi Lapas Bangka Belitung agar menjadi unit pembinaan yang bersih dari pelanggaran keamanan dan ketertiban, termasuk di dalamnya bersih dari narkoba,” kata Herman.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menggaungkan kampanye lapas dan rutan bebas narkoba. Sejak masa kepemimpinannya, lebih dari seribu narapidana berisiko tinggi telah dipindahkan ke Nusakambangan.

"Sejak November (2024) sampai dengan saat ini sudah 1.500 warga binaan berisiko tinggi, kami pindahkan ke Nusakambangan. Ini akan terus berlanjut kami lakukan," kata Agus Andrianto di Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (27/8).

Menurut Agus, langkah itu dilakukan dalam rangka mencegah narapidana yang berisiko tinggi melakukan kejahatan dari dalam lapas.

"Apa yang kami kerjakan memang belum maksimal, masih banyak hal yang harus kita perbaiki. Namun, kami berusaha untuk terus melakukan upaya-upaya dalam rangka menjamin jangan sampai para pelaku kejahatan yang sekarang ini ada di dalam lapas maupun rutan, kembali melakukan kejahatan," jelas Agus.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |