Kemdiktisaintek ajak masyarakat bumikan sains hingga di warung kopi

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi (Minat Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Yudi Darma mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk membumikan sains, hingga pada level obrolan di warung kopi.

"Ini adalah salah satu wahana, salah satu cara yang kita harapkan efektif, karena disini kita mungkin tidak ada sekat-sekat yang membatasi untuk berdiskusi," kata Yudi dalam kegiatan diskusi bertajuk "Kopisains: The Spirit of Quantum" di salah satu kedai kopi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Yudi menuturkan pada zaman dahulu, ahli di bidang fisika kuantum dunia seperti Oppenheimer, Einstein, hingga penemu atom seperti Niels Bohr kerap mendiskusikan rencana penelitian mereka di kedai kopi.

"Mereka bercerita, enggak mengharapkan banyak orang untuk datang. Minimal, dia bisa mengungkapkan apa yang dia temukan, bisa mengungkapkan apa yang dia pikirkan. Itulah yang ingin kita capai," ujarnya.

Menurut Yudi, upaya-upaya seperti yang dilakukan para ilmuwan tersebut mendekatkan apa yang biasanya hanya dilakukan di laboratorium, menjadi diketahui orang banyak.

"Kegiatan ini bisa benar-benar mendekatkan sesuatu yang tadinya ada di ruang kelas, sesuatu yang tadinya ada di laboratorium, bisa kita bincangkan di ruang-ruang publik seperti kafe ini," lanjut dia.

Baca juga: Kemdiktisaintek bumikan sains di tanah air dengan 4 langkah strategis

Dengan langkah tersebut, Yudi berharap literasi sains dan teknologi masyarakat bisa semakin berkembang, dengan mengetahui informasi-informasi dari orang yang memahami sains terlebih dahulu.

Upaya tersebut, kata dia, menjadi langkah penting dalam menciptakan citizen science, yang diwujudkan melalui peningkatan hubungan antara masyarakat serta ilmuwan.

Maka dari itu, Yudi mengajak kepada seluruh akademisi, dosen, serta mahasiswa untuk membumikan sains dimanapun mereka berada.

Sebab, lanjut dia, Indonesia pada saat ini memerlukan banyak sumber daya manusia di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), untuk dapat membawa negara melesat menuju Indonesia Emas 2045.

"Semoga ke depan akan banyak lagi kegiatan seperti ini dan kami mengundang partisipasi mahasiswa, dosen, guru, publik, masyarakat untuk lebih banyak lagi berpartisipasi dan berkontribusi ke acara-acara seperti ini," ucap Yudi.

"Untuk adik-adik mahasiswa yang di kantin kampus, silahkan buat diskusi tentang sains. Untuk teman-teman dosen, buatlah mungkin di perpustakaan atau di ruang-ruang publik yang ada di kampus. Untuk teman-teman di publik, ini kafe, restoran, atau museum gitu, itu kita jadikan sebagai ruang publik untuk membincangkan sains," tutur Yudi Darma.

Diketahui, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan diskusi terkait fisika kuantum dengan menghadirkan Guru Besar Fisika Teori IPB University Prof Dr Husin Alatas, serta Ketua Kelompok Riset Fisika Kuantum, Magnetik, dan Ionik Universitas Indonesia (UI) Dr Adam Badra Cahaya.

Baca juga: Dirjen Dikti bagikan tips belajar pada era digital bagi mahasiswa

Baca juga: Kemdiktisaintek mendanai 794 hilirisasi riset bernilai Rp177 miliar

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |