Dinkes Kota Madiun sasar sebanyak 49.222 siswa untuk CKG di sekolah

2 hours ago 1

Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur menyasar sebanyak 49.222 siswa untuk pelaksanaan kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah wilayah setempat sesuai program pemerintah.

"CKG bagi siswa sudah berlangsung sejak Agustus. Hari ini (19/9) digelar kick-off sebagai sarana sosialisasi kepada sekolah, siswa, dan orang tua siswa," ujar Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun Denik Wuryani dalam kegiatan kick-off CKG sekaligus pemeriksaan kesehatan di SMAN 2 Madiun, Jumat.

Menurut dia, sasaran CKG di sekolah sebanyak 49.222 siswa tersebut terdapat di 177 sekolah di Kota Madiun. Perinciannya, 91 SD/MI, 36 SMP/MTs, dan 50 SMA/SMK/MA.

"Dari jumlah tersebut, sekitar 11.029 siswa atau 22,41 persen dari total sasaran telah menjalani pemeriksaan sejak Agustus," kata Denik.

Ia menjelaskan pemeriksaan meliputi skrining kesehatan, cek fisik keseluruhan, cek tingkat gula darah, dan cek Hb (Hemoglobin).

Menurut Denik, CKG merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto. Pemeriksaan kesehatan tersebut sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit bagi anak-anak. Selain CKG, dinkes juga menggelar program pemberian tablet tambah darah sebagai intervensi pencegahan anemia pada remaja putri.

Baca juga: Kemenkes: 5,9 juta siswa telah ikuti Cek Kesehatan Gratis

Denik menilai program pemberian tablet tambah darah penting bagi remaja putri sebelum menikah. Sebab, jika kelak menikah dan hamil, anemia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Di antaranya, peningkatan risiko pendarahan, komplikasi bayi seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan peningkatan risiko kematian janin atau bayi.

"Program tablet tambah darah ini sebagai persiapan dini agar kondisi fisik remaja putri sehat ketika kelak menginjak usia dewasa, menikah, dan hamil," kata dia.

Pemberian tablet tambah darah tersebut dilakukan sepekan sekali. Harapannya, remaja putri sehat tanpa anemia dan saat menikah serta hamil nanti dapat melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting.

Tak hanya sosialisasi CKG dan tablet tambah darah, tim dinkes juga mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan itu memberikan pemahaman kepada siswa untuk melakukan pola makan bergizi seimbang.

Baca juga: Kemenkes: 52,67 persen peserta CKG sekolah alami gigi berlubang

"Semua kegiatan ini untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, meningkatkan prestasi belajar, serta mempersiapkan generasi muda yang sehat, kuat, dan berkualitas," katanya.

Baca juga: Perjuangan dimulai dari piring makan dan sekolah

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |