Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala tim nasional (timnas) bola basket putra Indonesia David Singleton menyebut bahwa perkembangan cabang olahraga tersebut di kawasan ASEAN atau Asia Tenggara semakin kompetitif.
Menurut dia, perkembangan itu membuat peta persaingan semakin ketat, sehingga skuad Garuda harus bisa berkembang dengan cepat dan konsisten.
"Saya merasakan bahwa persaingan semakin kuat dan Indonesia siap untuk menghadapi hal itu," kata Singleton di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, perkembangan bola basket di Tanah Air berjalan selaras dengan meningkatnya kualitas permainan negara-negara lain di ASEAN.
Kondisi itu sangat bagus untuk memberikan pengalaman berharga, sekaligus tantangan bagi para pemain Indonesia agar semakin termotivasi dalam meningkatkan kualitas individu masing-masing.

Baca juga: Singleton yakin timnas bola basket bisa kembali rebut emas SEA Games
Dia menjelaskan, hal utama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan pemain lewat program-program pelatihan yang berkelanjutan, sehingga peningkatan kualitas bisa terukur setiap waktu.
Selain itu, para pemain muda juga harus diberikan kesempatan untuk berkembang, sehingga proses regenerasi bisa terus berlanjut.
Singleton menambahkan, terkait peta persaingan dalam SEA Games Thailand 2025, Filipina dan tuan rumah berpotensi menjadi lawan terberat yang akan dihadapi nanti.
Oleh sebab itu, timnas akan berusaha meningkatkan kualitas dengan melakukan sejumlah pertandingan uji coba. Salah satunya dengan berangkat ke Australia guna menghadapi tim-tim NBL1 atau liga bola basket kasta tertinggi di Negeri Kanguru.
Uji coba itu dilakukan pada Oktober mendatang, dengan membawa 15 pemain yang sudah disaring dari total 24 pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (TC) di Jakarta.
Dia optimistis, agenda itu mampu menggenjot performa tim agar lebih bagus. Sebab, dengan tensi permainan dan lawan yang kuat, kemampuan individu para pemain juga akan ikut meningkat.
Baca juga: Manajer: Timnas bola basket putra uji coba ke Australia pada Oktober
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.