AI di sektor tambang berpotensi jadikan Indonesia pemain global 

1 week ago 13

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pemanfaatan teknologi kecerdasan artificial (artificial intelligence/AI) yang tepat di sektor pertambangan Indonesia dinilai berpotensi menjadikan Indonesia pemain global.

Dalam forum bertajuk "Indonesia AI Day for Mining Industry di Jakarta Pusat, Rabu, Nezar mengatakan pelaku industri pertambangan tidak boleh tertinggal gelombang pemanfaatan AI karena dalam empat tahun terakhir penggunaan AI untuk automasi pekerjaan di industri tersebut terus meningkat.

“Pemanfaatan teknologi AI oleh pelaku industri pertambangan mampu mengukuhkan posisi Indonesia sebagai global player dengan praktik pertambangan yang efektif, efisien dan berkelanjutan,” kata Wamenkomdigi Nezar Patria.

Nezar mencontohkan beberapa automasi yang dapat dikerjakan AI di industri pertambangan meliputi optimalisasi rantai pasok hingga mempercepat siklus eksplorasi dengan analisis lingkungan.

Baca juga: BytePlus kenalkan teknologi AI dan cloud berdayakan pelaku usaha lokal

Misalnya untuk mempercepat eksplorasi pertambangan, pemanfaatan kombo machine learning dan computer vision dinilai memudahkan pengerjaan satu lahan pertambangan hanya dalam durasi singkat yakni hitungan jam.

Padahal apabila dikerjakan secara manual dengan mengandalkan hanya tenaga manusia, proses tersebut bisa memakan waktu paling cepat satu pekan.

“Kemampuan otomasi juga membantu mengurangi beban kerja dan waktu bagi penambang, sehingga dapat fokus pada high value activities, misalnya inovasi dan kreativitas bisnis,” kata Nezar.

Nezar meyakini apabila adopsi teknologi AI mulai dilakukan di industri tambang maka teknologi itu dapat menciptakan nilai tambah dalam hasil pertambangan bahkan mampu mewujudkan kerja pertambangan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: ILO ungkap penelitian tentang AI mentransformasi K3 di tempat kerja

Untuk itu, Nezar mengajak para pelaku industri untuk bisa mengadopsi pemanfaatan AI dan mulai memberdayakan sumber daya manusianya untuk mempelajari keterampilan terkait.

Lebih lanjut, membahas tren AI yang mungkin berkembang di industri pertambangan, Nezar mengatakan adanya potensi pemanfaatan GPU (Graphics Processing Unit) sebagai engine teknologi AI yang lebih ramah lingkungan saat digunakan dalam industri pertambangan.

Dengan demikian, pemanfaatan energi oleh AI bisa efisien dan risiko kerusakan pada lingkungan minimal serta industri pertambangan bisa memperoleh nilai tambah yang baik dalam bisnisnya.

“Saya kira ini harus menjadi komitmen di masa depan karena penggunaan AI otomatis membutuhkan energi. Tren ke depan, akan ada persaingan pengembangan industri AI yang less power consumption,” Nezar menutup pernyataannya.

Baca juga: Indonesia suarakan AI masa depan semua bangsa di forum MCS 2025

Baca juga: Kemenkes: USG ber-AI upaya tekan kasus kanker dan kematian ibu-bayi

Baca juga: Menko PMK-Tony Blair bahas pemanfaatan AI untuk pembangunan manusia

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |