Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama menggelar Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK yang diikuti sekitar 48 ribu peserta.
Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) ini merupakan program wajib bagi mereka yang telah dinyatakan lulus seleksi CPNS dan PPPK sebagai bentuk pembekalan awal sebelum menjalankan tugas sebagai abdi negara.
"Menjadi ASN bukan sekedar profesi tetapi amanah di pundak untuk melayani umat dengan semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas negara layanan dengan hati tulus, penuh cinta, responsif terhadap kebutuhan umat," ujar Kepala BMBPSDM Kemenag M. Ali Ramdhani di Jakarta, Senin.
Ia merinci total peserta kegiatan ini mencapai 48.676 orang, terdiri atas 17.221 CPNS (260 peserta klasikal dan 16.961 secara daring) dan 31.455 PPPK yang seluruhnya mengikuti pelatihan secara daring.
Para peserta berkumpul di titik-titik lokasi pelatihan yang tersebar di kantor Kemenag pusat, provinsi, kabupaten atau kota, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Balai maupun Loka Diklat Keagamaan, dan Asrama Haji.
Baca juga: DPR setujui penambahan anggaran Kemenag TA 2026 sebesar Rp36,7 triliun
Kegiatan Latsar CPNS dimulai sejak tanggal 16 Juni 2025 dan dilaksanakan dengan metode Blended Learning melalui platform MOOC, yang menggabungkan pembelajaran sinkronus dan asinkronus. Kemudian, pembelajaran akan dilanjutkan pada sesi klasikal selama tiga hari di Balai atau Loka Diklat Keagamaan.
Sedangkan Orientasi PPPK akan berlangsung dari 18 Agustus hingga 10 Oktober 2025. Pembelajaran ini sepenuhnya dilakukan secara daring melalui MOOC dan mencakup 20 jam pelajaran yang terbagi dalam delapan sesi. Platform pembelajaran daring tersedia melalui tautan https://pjj.kemenag.go.id.
Ali Ramdhani menyebut tiga agenda utama kegiatan pelatihan yaitu pertama adalah sikap dan perilaku bela negara, kedua yaitu nilai-nilai dasar ASN, dan yang terakhir Peran ASN dalam mendukung SMART Government.
"Kegiatan ini melibatkan narasumber dan fasilitator dari unsur widyaiswara (WI) internal Kemenag, WI eksternal dari Kementerian atau lembaga lain, pejabat struktural Kemenag, BKN, LAN, praktisi, akademisi, serta panitia penyelenggara," katanya.
Kepada peserta, ia menyebut penghargaan tertinggi bagi seorang abdi negara bukan diukur dari apa yang diterima, tetapi dari sejauh mana ia mampu berkembang dan memberi dampak positif bagi agama, bangsa, dan negara.
"Kerja cerdas, kerja keras, kerja tuntas adalah ciri khas ASN Kementerian Agama," kata dia.
Baca juga: Kemenag: Cek arah kiblat mandiri secara mudah pada 15 dan 16 Juli 2025
Baca juga: Kemenag dorong sertifikasi guru Al Quran lewat LSP Tilawati
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.