Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 140 warga masih mengungsi di Masjid Al Mujahidin, Jati Padang, Jakarta Selatan pascabanjir yang melanda wilayah itu usai surut pada Senin (7/7) sore.
"Masih ada yang mengungsi di Jalan Jati Padang 3. Siang ini kosong, tapi nanti malam kadang pada balik lagi," kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Nur mengatakan saat ini tinggi muka air (TMA) banjir mencapai 40 sentimeter (cm).
Baca juga: Banjir Jakarta, warga Jati Padang mengungsi di Masjid Al Ridwan
Dikatakan sebelumnya pada Selasa dini hari pukul 00.20 WIB, tinggi muka air sempat 90 cm, sehingga menggenangi permukiman warga.
"Nihil atau tidak ada korban dari banjir tersebut," ujarnya.
Dipastikan, kebutuhan makanan para pengungsi tercukupi dengan mendirikan dapur umum mandiri dan bantuan logistik.
Sementara di kawasan Jati Padang lainnya, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan akan membuat turap dengan batu kali untuk mengatasi tanggul yang jebol di Mushala Sabili.
Pihaknya akan membangun tanggul permanen jika kondisi debit air sudah kembali normal. Rencananya turap batu kali itu sepanjang 12 meter dan masih harus berkoordinasi dengan tim perencanaan.
Baca juga: Jaksel benahi tanggul jebol di Mushala Jati Padang imbas banjir
Baca juga: Jaksel buat turap batu kali untuk atasi tanggul jebol di Jati Padang
Untuk saat ini solusi jangka pendek penanganan tanggul yang jebol itu, yakni menggunakan karung berisi pasir untuk menahan air agar tidak melimpah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir masih menggenangi 58 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat hingga Selasa siang.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.