Wujudkan Astacita, BPH Migas perkuat sinergi hulu-hilir migas 

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkuat sinergi antara sektor hulu dan hilir migas dalam upaya mewujudkan visi swasembada energi nasional sebagaimana tertuang dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan penguatan kerja sama antar-stakeholder menjadi penting untuk mendukung arah kebijakan energi nasional, terutama dalam konteks peningkatan produksi migas dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.

"Bagaimana kita bisa integrasikan semua stakeholder agar kemudian tujuan hulu migas untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak bumi dan gas, sedang hilir migas adalah bagaimana kami bisa meningkatkan penggunaan gas domestik dan juga memaksimalkan utilisasi gas pipa yang sudah ada, kita bersinergi. Mari kita coba memitigasi berbagai hal dalam rangka mencapai Astacita Presiden Prabowo," ujar Yapit saat menjadi pembicara dalam Joint Convention Semarang 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025).

"Bagaimanapun juga, lifting gas KKKS tetap memerlukan infrastruktur dari sisi hilir migas," tegasnya.

Lebih lanjut, Yapit menjelaskan peluang untuk memperluas peran badan usaha di sektor pengangkutan gas bumi juga terus dibuka lebar.

Hal itu dinilainya dapat memperkuat ekosistem hilir migas serta meningkatkan keterlibatan badan usaha baik itu BUMN ataupun badan usaha swasta dalam mendukung ketahanan energi nasional.

"Badan usaha pengangkutan diharapkan bisa bertambah lagi. Siapa tahu teman-teman yang hadir di sini melihat opportunity pengangkutan gas bumi maupun niaga gas bumi, dipersilakan. Kita akan support, BPH Migas pada dasarnya berdiri di atas tiga platform kepentingan yaitu pemerintah, badan usaha, dan masyarakat," terang Yapit.

Acara Joint Convention Semarang 2025 bertema "Sustainable Energy Resilience: Indonesia's Path to Self Sufficiency" di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). ANTARA/HO-BPH Migas

Sementara, dalam sambutan kuncinya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan arah kebijakan energi nasional ke depan harus selaras dengan Astacita Presiden, khususnya dalam mewujudkan swasembada energi.

"Kami menerjemahkan di sini swasembada itu, pertama adalah ketahanan energi, kemudian kedua adalah kemandirian energi. Ini dua hal yang berbeda tapi sebetulnya esensinya sama. Kita ingin memastikan bahwa energi di dalam negeri ini tersedia dengan cukup," urainya.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Rikky Rahmat Firdaus mengutarakan ketahanan energi menjadi fondasi utama untuk memastikan ketersediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat.

"Kolaborasi dan inovasi adalah essential (penting). Kami berterima kasih kepada panitia yang telah menghubungkan para penyedia jasa dan asosiasi, untuk membantu kita bersama dalam konteks sinergi menuju swasembada energi," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) Arief Setiawan Handoko menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, demi mendukung pemerataan energi dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

Baca juga: BPH Migas terus perkuat pengawasan penyaluran BBM subsidi

Kegiatan itu merupakan forum dua tahunan yang menjadi wadah strategis bagi para profesional di bidang energi, geosains, dan rekayasa sumber daya untuk bertukar pengetahuan, memperluas jejaring, serta merumuskan langkah nyata menuju kemandirian energi Indonesia.

Mengusung tema "Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self Sufficiency", Joint Convention 2025 sejalan dengan Astacita.

Acara tersebut diselenggarakan lima asosiasi profesional nasional, yaitu Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI).

Sedangkan, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) bergabung sejak 2023 sebagai co-host.

Kehadiran kelima asosiasi tersebut memperkuat sinergi lintas sektor dalam membahas isu-isu terkini di bidang energi, keberlanjutan, dan sumber daya mineral.

Baca juga: Kepala BPH Migas: Swasembada energi dorong pengembangan infrastruktur gas bumi

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |