Pelaku usaha pariwisata didorong buka peluang wisata ramah muslim

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mendorong para pelaku usaha pariwisata memanfaatkan peluang pariwisata ramah muslim sebagai daya tarik wisata.

“Kalau dari sisi pariwisata peluangnya, jadi kita mendorong industri-industri pariwisata, misalnya hotel, restoran, bagaimana bisa menjadi bagian yang dipilih oleh wisatawan muslim,” kata Hariyanto, dalam acara diskusi pariwisata halal, di BSD City, Tangerang, Banten, Kamis.

Hariyanto menyampaikan term pariwisata ramah muslim bagi pelaku usaha dengan menyediakan layanan tambahan agar sesuai kebutuhan wisatawan muslim, seperti disertifikasi halal.

Wisatawan muslim, lanjut dia, sekarang populasinya meningkat dan perjalanan wisatanya juga meningkat semakin besar diprediksikan, salah satu aktivitas yang banyak dicari wisatawan yakni wellness. Hal ini lantaran gaya hidup sehat kini menjadi tren.

Baca juga: DIY tingkatkan layanan dasar ramah Muslim di destinasi wisata

Oleh karena itu, tren ini menjadi peluang bagi industri pariwisata untuk menghadirkan layanan wellness yang ramah muslim, sehingga wisatawan merasa lebih nyaman dan tertarik berkunjung.

“Dari industri wellness ini mengtap-in wisatawan muslim misalnya mereka bisa menyediakan ruang ganti khusus wanita gitu ya, atau menyediakan terapis-terapis yang terpisah antara wanita dan laki-laki,” tutur dia.

Hariyanto menekankan lebih lanjut bahwa menjadikan pariwisata halal sebagai prioritas nasional dan regional tidak hanya akan memperkuat aspek budaya dan agama, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan.

Konsep pariwisata ramah muslim ini bukan sekadar menyediakan layanan dasar, tetapi juga menghadirkan fasilitas dan layanan tambahan yang mendukung kebutuhan wisatawan muslim, sehingga mereka tetap merasa nyaman dan tenang dalam menjalankan ibadah selama berlibur.

“Menjadi halal-friendly bukan sekadar soal label melainkan pengalaman yang dirasakan wisatawan. Di Indonesia, kebijakan sertifikasi halal dan infrastruktur ramah muslim sudah menjadi standar,” ujar Hariyanto.

Hariyanto juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai sektor seperti kementerian atau lembaga yang dilakukan Kementerian Pariwisata dalam mendorong pengembangan pariwisata halal.

“Kami juga menyadari bahwa ekspektasi wisatawan terus berkembang, sehingga kami harus terus berinovasi melalui layanan yang lebih baik, kemitraan yang lebih kuat, serta pengembangan destinasi wisata ramah muslim,” tutur dia.

Baca juga: Wisata halal jadi tawaran menarik bagi wisatawan berminat khusus

Baca juga: Pemerintah terus berupaya meningkatkan pariwisata halal

Baca juga: Riset USK: Aspek pariwisata halal di Aceh perlu dievaluasi

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |