Menko Zulhas sambut baik pembentukan TFFF untuk konservasi hutan

1 hour ago 2
...TFFF adalah jurus jitu untuk menjembatani kesenjangan pendanaan konservasi melalui skema blended finance atau pembiayaan campuran

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyambut baik inisiatif Brasil membentuk Tropical Forest Financing Facility (TFFF) untuk menjaga hutan tropis dengan pendanaan konservasi menggunakan skema pembiayaan campuran.

“TFFF adalah jurus jitu untuk menjembatani kesenjangan pendanaan konservasi melalui skema blended finance atau pembiayaan campuran,” ucap Zulhas dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Adapun isu kehutanan juga menjadi bagian dari Kemenko Pangan, sebab Kemenko Pangan berwenang untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan.

Forum yang juga dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres itu menjadi ajang Indonesia menegaskan tanggung jawab moralnya dalam menjaga hutan tropis.

Zulhas juga menekankan pentingnya peran masyarakat adat dan komunitas lokal sebagai pilar utama pelestarian hutan.

Baca juga: Kemlu: Fasilitas hutan tropis BRICS perkuat FOLU Net Sink 2030

Dengan sinergi antar-kementerian dan diplomasi yang terkoordinasi, kata dia, Indonesia tak hanya mengamankan kepentingan nasional, tetapi juga mengambil peran aktif dalam membangun masa depan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.

Terkait dengan Sidang Umum PBB dan World Economic Forum (WEF) di New York, AS, Zulhas berpandangan Indonesia kini tak lagi sekadar hadir sebagai partisipan di forum global, melainkan sebagai pemain utama yang menawarkan solusi.

Dalam pidatonya, kata Zulhas, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan global. Pidato yang disebut Zulhas sangat 'kuat dan visioner' itu mencakup isu perdamaian, perubahan iklim, hingga yang paling krusial adalah krisis pangan.

“Prabowo tak hanya bicara janji. Ia membeberkan pencapaian gemilang Indonesia dalam program swasembada pangan,” kata Zulhas.

Tahun ini, Indonesia mencatat rekor produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarah.

Baca juga: Kemenhut paparkan manfaat pelibatan masyarakat dalam konservasi alam

Fakta ini, menurut Zulhas, menjadi bukti nyata keberhasilan program yang bertujuan mengamankan kedaulatan pangan nasional.

Lebih dari itu, ia juga menilai keberhasilan ini membawa optimisme bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun mendatang.

“Prabowo bahkan menyebut Indonesia sudah mulai mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan bukan hanya urusan dagang, tetapi juga alat diplomasi kemanusiaan yang kuat,” kata dia.

Baca juga: Di COP 29, RI soroti inovasi pendanaan iklim dukung pelindungan hutan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |