Banjarbaru (ANTARA) - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi menyebut Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) konsisten mewujudkan layanan pemerintahan berbasis digital yang aman sehingga mudah diakses oleh masyarakat.
“Konsisten ini ditunjukkan dengan capaian Kalsel menjadi provinsi yang kedua se-Indonesia yang sudah memiliki tim tanggap insiden siber lengkap di provinsi hingga kabupaten/kota,” kata dia dalam Rakerda dan Komdiphoria 2025 Diskominfo se-Kalsel di Banjarbaru, Kamis.
Bahkan, kata dia, konsistensi ini diteruskan dengan kesediaan dan keberanian Kalsel dibandingkan dengan provinsi lain mengajukan ke pusat untuk dilakukan pengukuran indeks kematangan siber.
“Luar biasa ya apa yang sudah dilaksanakan di Provinsi Kalsel ini, komitmennya kuat dalam mewujudkan keamanan siber dalam sistem pemerintahan digital,” ucap dia.
Baca juga: Kepala BSSN: TTIS di seluruh pemda perkuat keamanan siber
Menurut dia, langkah Provinsi Kalsel merupakan komitmen kuat dalam koordinasi untuk mewujudkan layanan pemerintahan berbasis digital yang aman dengan tetap meningkatkan pelayanan yang efisien, nyaman, dan mudah diakses.
Dalam beberapa kali koordinasi, ia mengapresiasi Pemprov Kalsel dalam memberikan pelayanan secara mudah bagi masyarakat.
Pada kesempatan ini, ia memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel atas komitmen mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang mudah diakses masyarakat.
“Kalsel responsif, selalu atensi dalam memberikan pelayanan publik yang efisien, cepat, dan aman bagi masyarakat. BSSN selalu siap bersinergi mendukung Kalsel untuk terus menjaga dan memelihara perlindungan layanan digital agar semakin baik,” ujar Nugroho.
Baca juga: Ancaman siber kian nyata, bisnis perlu siapkan strategi pemulihan data
Baca juga: BSSN ungkap UU ketahanan siber penting disahkan tahun 2025
Baca juga: BSSN pastikan keamanan sistem digital perizinan tenaga medis di MPPDN
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
