Warga JGC terima pengoperasian RDF Rorotan asalkan ada jaminan

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Warga Jakarta Garden City (JGC) menerima pengoperasian kembali fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar (Refuse Derived Fuel/RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, asalkan ada sejumlah jaminan, termasuk tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan.

"Kami tidak akan lagi menolak asalkan pengelola dan pemerintah bisa memberikan jaminan yang konkret, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum bahwa operasional pabrik," ujar Ketua RT 18 RW 14, Klaster Shinano Perumahan JGC, Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Wahyu yang juga Koordinator Forum Warga meminta pengelola menjamin pengoperasian RDF Rorotan tak lagi memunculkan bau busuk, asap yang mengganggu pernapasan serta pencemaran air tanah.

Jaminan ini harus didukung oleh data hasil uji coba yang transparan dan bisa diakses publik serta pemasangan alat pantau kualitas udara realtime yang bisa dipantau bersama.

Selain itu, warga meminta pengelola menjamin aktivitas pabrik RDF tidak menurunkan nilai properti mereka, mengganggu usaha kecil warga, atau merusak lahan pertanian di sekitar.

Baca juga: DKI uji coba RDF Rorotan gunakan sampah kering

Jaminan lainnya, yakni tidak menimbulkan dampak sosial. Wahyu mengatakan, harus ada pengaturan yang jelas mengenai lalu lintas truk pengangkut sampah agar tidak menimbulkan kemacetan, kebisingan, dan kerusakan jalan di lingkungan warga.

"Beban pembuktian ada di pihak mereka (pengelola RDF), bukan di kami. Jika dalam perjalanannya salah satu dari dampak tersebut muncul, harus ada mekanisme penghentian sementara yang jelas untuk perbaikan," ujar Wahyu.

Warga juga menuntut adanya perjanjian atau pakta integritas antara pengelola, pemerintah, dan perwakilan warga. Perjanjian ini berisi komitmen untuk menjalankan pabrik sesuai standar tertinggi dan sanksi yang jelas jika terjadi pelanggaran.

Selain itu, warga ingin diajak terlibat dalam pengawasan pabrik RDF. Karena itu, mereka meminta untuk dibentuk sebuah tim pengawas gabungan yang melibatkan perwakilan warga.

"Tugasnya adalah memantau operasional harian, memiliki akses terhadap data lingkungan, dan menjadi kanal aduan yang responsif," ujar Wahyu.

Baca juga: Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah

Hal lainnya, yakni ada program yang memberikan manfaat kembali kepada masyarakat sekitar dalam bentuk tanggung jawab sosial (CSR), seperti memprioritaskan tenaga kerja lokal, program kesehatan gratis atau pembangunan fasilitas umum sebagai kompensasi.

"Pada intinya, harapan kami adalah pembangunan yang berkeadilan. Kami siap hidup berdampingan dengan pembangunan, asalkan pembangunan itu juga menghormati hak kami untuk hidup sehat, aman dan sejahtera di tanah kami sendiri," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah bertemu dengan perwakilan warga JGC terkait rencana pengoperasian kembali RDF Rorotan.

Menurut dia, pertemuan bersama warga dilakukan untuk menginformasikan progres peningkatan pengendalian lingkungan, serta rencana uji coba dan operasional.

Warga mengapresiasi peningkatan yang telah dilakukan di RDF Plant ini. Mereka juga minta komitmen Pemprov DKI Jakarta tetap dijaga. "Sejauh ini mereka mendukung RDF ini selama dampak negatif bisa dimitigasi," ujar Agung.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |