Menlu AS: Pengakuan Palestina oleh Barat tidak banyak pengaruhi Gaza

3 hours ago 2

Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio, Rabu, menyatakan bahwa negara-negara Barat yang telah mengakui Palestina, seperti Prancis, Inggris, dan Kanada, tidak akan banyak berperan dalam menghentikan serangan di Gaza maupun proses negosiasi.

Dalam wawancara dengan program NBC' Today mengenai situasi di Gaza, Rubio mengatakan tujuan utama bukan sekadar mengakhiri perang, melainkan menciptakan perdamaian. Namun menurutnya, perdamaian tidak akan tercapai selama Hamas masih ada.

Ia menilai masyarakat Gaza memiliki peluang lebih baik dalam pembangunan kembali wilayah tersebut dengan bantuan banyak negara, termasuk AS. Rubio menegaskan dirinya tidak khawatir dengan pengakuan Palestina oleh Inggris, Prancis, maupun Kanada.

“Tidak, saya sama sekali tidak khawatir. Tidak ada satu pun dari negara-negara itu yang benar-benar akan berperan besar dalam mengakhiri konflik di Gaza,” ujarnya.

Rubio menambahkan, pengakuan Palestina oleh negara-negara Barat itu lebih berkaitan dengan dinamika politik dalam negeri mereka.

Menurutnya, penyelesaian masa depan konflik Israel-Palestina harus melalui jalur negosiasi, bukan ditentukan oleh Prancis, Inggris, atau negara lain.

Dalam kesempatan berbeda di program CBS Mornings, Rubio ditanya apakah ia mendukung solusi dua negara. Ia menjawab bahwa masa depan rakyat Palestina hidup berdampingan dengan masyarakat Israel merupakan hal yang sudah diketahui akan memerlukan negosiasi panjang.

“Itu harus menjadi bagian dari perundingan yang jauh lebih luas dan kompleks. Dari sudut pandang Israel, jika memang akan ada sebuah negara, maka perlu kejelasan siapa yang memimpin negara tersebut,” kata Rubio.

Sebelumnya, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal mengumumkan pengakuan terhadap Palestina pada 21 September, sementara Prancis melakukannya sehari kemudian.

Sumber: Anadolu

Baca juga: RI, Prancis segera bagi peran terkait pembentukan negara Palestina

Baca juga: Menlu Sugiono: Masa depan Gaza harus jadi milik Palestina

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |