BJB dukung "Imah Merenah Hirup Tumaninah" perkuat ekosistem inklusif

3 hours ago 2
Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, dapat membantu lebih banyak masyarakat di Jawa Barat memiliki rumah impian mereka,

Bandung (ANTARA) - Bank BJB menyatakan dukungan penuh pada program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi "Imah Merenah Hirup Tumaninah", guna memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif dan mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya di Jabar.

Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh inisiasi Pemprov Jabar untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi warganya tersebut.

"Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, dapat membantu lebih banyak masyarakat di Jawa Barat memiliki rumah impian mereka," ujar Yusuf Saadudin dalam keterangan di Bandung, Rabu.

Dukungan pada program ini, kata Yusuf, merupakan langkah nyata BJB dalam mengakselerasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat.

Terlebih perbankan ini berakar di Jawa Barat, sehingga harus memiliki kepedulian kuat untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan, termasuk melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Dalam program FLPP sendiri, diungkapkan Yusuf, hingga 22 Agustus 2025, secara nasional telah terealisasi 178.060 unit rumah, atau sekitar 50.87 persen dari target 350.000 unit tahun ini.

Di Jawa Barat, realisasi FLPP tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional. Dari alokasi 23.000 unit rumah, sudah terealisasi sebanyak 36.546 unit rumah. Dan di dalamnya BJB bersama BJB Syariah menyalurkan 5.049 unit rumah dari total alokasi 10.000 unit, atau 50,49 persen dari porsi yang ditargetkan.

BJB mencatatkan sejak 2016 hingga pertengahan 2025, mereka telah menyalurkan 38.878 unit rumah FLPP yang menunjukkan konsistensi dalam mendukung agenda nasional perumahan rakyat.

"Capaian ini menegaskan posisi BJB sebagai salah satu penyalur aktif FLPP di Indonesia. Yang menegaskan bukan hanya mendukung target nasional tiga juta rumah, tetapi juga menunjukkan kontribusi riil terhadap pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.

Kemudahan yang tersedia melalui program FLPP, seperti uang muka 1 persen, bunga tetap 5 persen selama 20 tahun, serta bebas PPN, PBG, dan BPHTB.

Skema ini dirancang agar lebih inklusif, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menjangkau rumah subsidi.

Adapun dalam program "Imah Merenah Hirup Tumaninah" BJB tidak hanya menyiapkan skema pembiayaan rumah dengan bunga terjangkau, tetapi juga memperluas akses melalui Kredit Program Perumahan (KPP), yang ditujukan bagi pelaku usaha bidang properti dan pembangunan, seperti developer, toko bangunan, dan pengusaha lainnya.

Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan asosiasi pengembang ini, diharapkan mampu menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan, baik dari sisi penyediaan rumah maupun dampak ekonomi dan dampak berganda dari program perumahan juga signifikan.

Menurut Yusuf, efek domino seperti memberi kesempatan masyarakat memiliki rumah, sektor konstruksi bergerak, lapangan kerja baru terbuka, dan industri pendukung ikut berkembang, penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.

"Bank BJB memastikan sinergi akan terus diperkuat, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang, maupun lembaga lain. Ke depan, Bank BJB berkomitmen memperluas kontribusi dalam mendukung pencapaian target pembangunan perumahan nasional," tutur Yusuf.

Program "Imah Merenah Hirup Tumaninah" diluncurkan di Sabuga Bandung, Kamis (18/9) dengan dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Erwan Setiawan, perwakilan Kemenko Perekonomian Bupati dan Walikota se-Jawa Barat dan jajaran petinggi BJB.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |