Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto akan membahas peningkatan kerja sama bilateral hingga isu global terkini seperti Palestina dalam pertemuan bilateral yang akan dilakukannya bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Ottawa dalam waktu dekat.
Diungkapkan Duta Besar RI untuk Kanada Muhsin Syihab, penguatan kerja sama ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan menjadi salah satu dari tiga isu bilateral prioritas yang akan disampaikan Presiden RI dalam pertemuannya bersama PM Kanada pada 24 September waktu setempat.
“Isu selanjutnya adalah penguatan kemitraan bilateral di bidang pertahanan, keamanan, dan politik-keamanan,” ucap Dubes Muhsin kepada ANTARA di Jakarta, Rabu malam.
Prioritas ketiga yaitu optimalisasi kerja sama bilateral dalam aspek interaksi antar-masyarakat kedua negara (people-to-people relations), kata Dubes.
Selain isu prioritas tersebut, Dubes Muhsin menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dan PM Carney dapat membahas isu global terkini dalam pertemuan mereka, antara lain terkait ASEAN, kemitraan Indo-Pasifik, serta isu Palestina.
Terlebih, Kanada baru secara resmi mendeklarasikan pengakuan terhadap kedaulatan Palestina pada 21 September lalu, sehingga menjadi langkah signifikan yang dapat menunjang upaya perdamaian antara Palestina dan Israel melalui mekanisme solusi dua negara, kata dia.
Muhsin juga menyampaikan bahwa isu kemitraan Indo-Pasifik yang diharap akan dibahas Prabowo dan Carney adalah selaras dengan Strategi Indo-Pasifik Kanada yang sudah diimplementasikan sejak 2022.
“Agenda-agenda ini diyakini oleh kedua pemimpin merupakan isu strategis yang perlu didorong dan dipertahankan dalam hubungan bilateral,” kata Dubes Muhsin, menambahkan.
Selain pertemuan bilateral dengan PM Carney, Presiden Prabowo Subianto disebut akan menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) dalam kunjungannya ke Ottawa, Kanada, pada 24 September waktu setempat.
Presiden RI diketahui telah menyelesaikan agendanya di Amerika Serikat, yaitu berpartisipasi dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 22—23 September 2025.
Saat di New York, Prabowo menyampaikan pernyataannya dalam dua agenda PBB, yaitu konferensi tingkat tinggi terkait isu Palestina dan solusi dua negara serta Sesi Debat Umum (General Debate) di Majelis Umum PBB.
Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, sebelum kembali ke tanah air, Presiden akan melanjutkan lawatannya dari Kanada ke Den Haag, Belanda pada 26 September 2025, untuk bertemu dengan Raja Willem Alexander serta pelaksana tugas Perdana Menteri Belanda Dick Schoof.
Baca juga: Prabowo: Dunia harus tolak doktrin "yang kuat berbuat semaunya"
Baca juga: Donald Trump puji ketegasan Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.