Changsha (ANTARA) - Layanan perawatan "tanpa pendamping" yang bertujuan untuk meringankan beban perawatan yang berat bagi keluarga sedang menjalani uji coba di berbagai rumah sakit di China.
Di bangsal bedah kolorektal dan anal di Rumah Sakit Xiangya di Provinsi Hunan, China, asisten perawat Lu Zhidun dengan hati-hati memeriksa kantong ostomi pasien yang terbaring di ranjang di tengah perawatan pascaoperasi.
"Pekerjaan sehari-hari kami adalah menyediakan perawatan nonmedis sepanjang waktu untuk pasien rawat inap, seperti menyuapi, memakaikan baju, kebersihan dasar, dan mengubah posisi untuk mencegah luka baring. Memantau kondisi pasien juga merupakan bagian penting dari peran kami. Jika kami melihat pasien merasa tidak nyaman, kami harus segera memberi tahu dokter dan perawat," kata Lu kepada Xinhua.
Rumah Sakit Xiangya meluncurkan layanan tersebut pada April 2025 dan mendapatkan pujian dari keluarga pasien.
"Berkat asisten perawat profesional, istri saya telah pulih dengan sangat baik," kata Xie, yang istrinya menjalani perawatan di bagian rawat inap.
Xie menambahkan bahwa inisiatif itu telah sangat meringankan beban perawatan yang berat bagi keluarga pasien.
Sebelumnya, keluarga pasien rawat inap, yang kewalahan dalam menyeimbangkan antara pekerjaan mereka dan perawatan untuk keluarga yang sakit, harus menyewa perawat pribadi, yang layanannya sering kali berbiaya mahal dan tidak memiliki standar profesional.
Untuk mengatasi masalah ini, otoritas kesehatan China mulai mengizinkan rumah sakit untuk merekrut dan melatih asisten perawat pada 2023. Pada 2024, mereka memperkenalkan standar nasional untuk memperketat persyaratan kualifikasi untuk pekerjaan baru ini.
Berdasarkan standar tersebut, calon asisten perawat yang ingin mendapatkan sertifikasi tingkat pemula harus menyelesaikan minimal 150 jam pelatihan teoretis dan pengalaman praktik.
Kepala Departemen Keperawatan Rumah Sakit Xiangya, Yue Liqing mengatakan bahwa rumah sakit tersebut mewajibkan calon asisten perawat untuk menjalani pelatihan di tempat kerja dan memperbolehkan mereka mulai bekerja hanya setelah lulus ujian sertifikasi. "Inisiatif ini membantu transisi perawat dari tenaga pembantu informal menjadi perawat profesional," ujarnya.
"Setelah para perawat ini direkrut, saya juga menyelenggarakan kuliah keperawatan untuk mereka setiap dua pekan untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka dan mencegah masalah yang terjadi di masa lalu," ujar Kepala Perawat di bangsal bedah kolorektal dan anal di Rumah Sakit Xiangya, Su Si.
Su mengatakan bahwa turnover rate di kalangan perawat informal cukup tinggi. Mereka sebelumnya tidak memiliki ruang khusus untuk beristirahat atau makan, yang mengarah ke situasi yang tidak menyenangkan.
Untuk mengatasi hal ini, departemen tersebut mengalihfungsikan sebuah ruang kosong sebagai ruang makan dan istirahat untuk para perawat, yang mencerminkan pendekatan yang lebih berpusat pada manusia dan membantu meningkatkan kualitas layanan mereka.
"Sekarang, kami hanya dapat memberikan layanan kepada pasien di satu departemen ini, yang memberi kami rasa keterikatan. Pada saat yang sama, kami juga lebih akrab dengan para dokter dan perawat di departemen ini, sehingga komunikasi menjadi lebih nyaman," kata asisten perawat Rumah Sakit Xiangya, Zhu Guifang.
Sebelumnya, biaya perawatan pasien one-on-one bisa mencapai 320 yuan (1 yuan = Rp2.338) per hari. Namun, pedoman nasional 2024 memperkenalkan harga yang diatur oleh pemerintah untuk layanan yang disediakan rumah sakit, yang secara signifikan mengurangi biaya dan membantu menutup kesenjangan dalam perawatan pasien rawat inap.
"Kini, dengan harga yang diatur oleh pemerintah, layanan di Rumah Sakit Xiangya dibanderol seharga 154 yuan per hari, yang secara signifikan mengurangi biaya rawat inap," kata Yue.
Di Changsha, Rumah Sakit Keempat Changsha telah menawarkan layanan perawatan "tanpa pendamping" sejak 2010, menjadikannya sebagai rumah sakit pertama di Provinsi Hunan yang menyediakan layanan ini.
Tan Liming, presiden rumah sakit tersebut, mengatakan bahwa dalam 15 tahun terakhir, layanan perawatan "tanpa pendamping" telah memberikan hasil yang luar biasa.
"Layanan ini tidak hanya meringankan beban keluarga pasien, tetapi juga meningkatkan pengalaman rawat inap mereka. Dalam lima tahun terakhir saja, kami telah memberikan layanan ini kepada sekitar 200.000 pasien, secara signifikan mengurangi beban perawatan mereka," ujar Tan.
Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota di Changsha, Wan Sheng mengatakan bahwa saat ini enam rumah sakit di Changsha menawarkan layanan tersebut, dan semua rumah sakit umum di kota itu siap untuk mengimplementasikannya secara penuh.
Sejauh ini, banyak kota dan provinsi besar, termasuk Beijing, Shanghai, Guangdong, Jiangsu, Sichuan, Fujian, Hebei, Shanxi, Shaanxi, dan Anhui, telah memperkenalkan program percontohan terkait. Lebih banyak lagi daerah yang diperkirakan akan menyusul dalam waktu dekat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.