Wamenkop: Kopdeskel Merah Putih wujud jalannya sistem demokrasi

3 months ago 6

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih menjadi perwujudan jalannya sistem demokrasi di Indonesia.

Ferry ditemui di Pendopo Agung Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan nilai demokrasi di dalam Kopdeskel Merah Putih tercermin di dalam mekanisme pembentukannya, yakni melalui tahapan musyawarah desa maupun kelurahan khusus yang dijalankan oleh masyarakat.

"Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini meskipun digagas oleh melalui pemikiran Presiden Prabowo Subianto, tetapi proses pembentukannya tetap melalui mekanisme yang demokratis, yakni dengan adanya musyawarah," kata Ferry.

Selama pelaksanaan musyawarah khusus itu, masing-masing pemerintah daerah juga hadir untuk mengakomodasi saran dan masukan yang diutarakan seluruh calon pengurus Kopdeskel Merah Putih.

Baca juga: Wamenkop ungkap 80 ribu Kopdeskel Merah Putih tuntas terbentuk

"Di sini lah terjadinya kombinasi (antara masyarakat dan pemerintah)," ucap dia.

Pada kesempatan itu, Ferry yang juga selaku Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih turut membagikan sedikit cerita tentang pengalamannya mendapatkan sebuah dokumen "Pembangunan Semesta Berencana" saat berkunjung ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Kemarin terakhir kami mengunjungi Banyumas sekaligus mempersiapkan percontohan, yang menarik adalah saya mendapatkan dokumen lama tentang pola Pembangunan Semesta Berencana," ucapnya.

Ia mengetahui bahwa di dalam dokumen itu, salah satunya berisi tentang dasar pembangunan sistem ekonomi pancasila. Pencetusnya adalah Margono Djojohadikusumo yang merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto, bersama Mohammad Hatta atau Bung Hatta.

"Di dalamnya berisi tentang prioritas pembangunan desa melalui koperasi," ujarnya.

Maka dari itu, kata dia, Presiden ingin melanjutkan semangat perjuangan dari tokoh-tokoh terdahulu dalam rangka mewujudkan pembangunan perekonomian yang berdasarkan pada nilai pancasila, yakni dengan menggagas Kopedeskel Merah Putih.

Baca juga: Wamenkop minta Hipmi terjun ke desa bantu pembentukan kopdes

"Saya rasa Presiden ingin melanjutkan dan menuntaskan apa yang telah dilakukan oleh pendahulu, perintis, dan pejuang kemerdekaan. Terutama, memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa hadir di rumah-rumah dan piring-piring rakyat," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pembentukan hingga mekanisme operasional Kopdeskel Merah Putih turut mengedepankan nilai kegotongroyongan.

"Gotong itu artinya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan royong itu membagikan manfaat atau hasil secara bersama-sama," katanya.

Kemudian, lanjutnya, koperasi juga disebut sebagai soko guru perekonomian atau diartikan sebagai tiang utama di dalam sistem ekonomi dalam negeri.

Oleh karenanya, ia menyatakan, bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam menopang kestabilan sebuah negara.

"Bayangkan jika sebuah bangunan memiliki empat tiang, tetapi salah satu tiangnya yang bernama koperasi miring sedikit, maka bangunannya bisa menjadi tidak kokoh," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |