Wamen LH soroti kaitan nilai Islam dibawa Imam Bukhari dan lingkungan

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono mengingatkan bahwa nilai-nilai Islam yang dibawa Imam Bukhari memiliki kaitan dengan isu lingkungan saat ini.

"Saya ingat ada satu hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa setiap pohon yang ditanam seorang Muslim dan memberi manfaat bagi manusia maupun binatang akan dihitung sebagai sedekah. Ini adalah pelajaran spiritual yang sangat relevan dengan tugas kita di KLH dan BPLH," kata Wamen LH/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Diaz Hendropriyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikannya ketika menghadiri kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan penghormatan terhadap warisan keilmuan Imam Bukhari yang diadakan oleh Pusat Riset Perawi Hadits Shahih dan Kajian Islam UIN Syarif Hidayatullah bersama Imam Bukhari International Scientific Research Center dari Uzbekistan pada Sabtu (5/7).

Dalam kesempatan itu, Diaz menyampaikan apresiasinya terhadap sosok Imam Bukhari sebagai ulama besar yang warisannya sangat dihormati di Indonesia.

Baca juga: Menteri LH: Baru 1.060 perusahaan sawit siap cegah kebakaran lahan
Baca juga: Kementerian LH lakukan penataan wilayah kendalikan lingkungan

Dia menyoroti dedikasi Imam Bukhari yang sejak usia muda telah berkeliling dunia Islam untuk mengumpulkan lebih dari 600 ribu hadits.

"Imam Bukhari adalah satu dari enam imam hadis yang paling dihormati di Indonesia. Beliau bepergian ke Baghdad, Tuva, Madinah, Makkah, hingga Suriah untuk menyusun karya monumental," tambah Wamen Diaz.

Apresiasi Wamen Diaz itu disambut hangat oleh delegasi Uzbekistan. Duta Besar Oybek Eshonov mengungkapkan kekagumannya terhadap pengetahuan Wamen Diaz mengenai sejarah hubungan kedua negara, khususnya kunjungan Presiden Soekarno ke Uzbekistan pada 1956.

Kunjungan tersebut bahkan menjadi dasar pemugaran makam Imam Bukhari atas permintaan langsung Soekarno kepada pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev.

Menghargai ikatan sejarah tersebut, Davron Makhsudov mengumumkan rencana pembangunan Taman Bung Karno di kompleks Imam Bukhari International Research Center di Samarkand.

"Kami berharap Pemerintah Indonesia dapat menyumbangkan pohon-pohon untuk ditanam di taman ini sebagai simbol persahabatan dan komitmen terhadap lingkungan," ujar Davron.

Baca juga: Wamen LH usulkan pengembang rumah perhatikan keberlanjutan lingkungan
Baca juga: Wamen LH: Sektor perumahan bisa berpartisipasi turunkan emisi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |