Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan menghormati pernyataan sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang meminta agar para aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya dibebaskan.
“Saya sudah mendapatkan surat dari salah satu tokoh GNB, kalau tidak salah dari mantan Ibu Negara (Sinta Nuriyah Wahid), ya, dan tentunya saya menghormati, kami semua menghormati,” kata Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, Kapolri meminta masyarakat untuk memberikan waktu kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk mendalami seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi guna memutuskan apakah proses hukum akan dilanjutkan atau tidak.
“Kalau seandainya nanti ada temuan yang kemudian penyidik melihat bahwa terkait dengan syarat-syarat yang kemudian memang menjadi syarat penangguhan itu, menurut penyidik ternyata belum bisa dipenuhi, tentunya kami akan menjelaskan,” katanya
Pada Selasa (23/9), Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bersama sejumlah tokoh GNB melayangkan surat kepada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk memohon pembebasan para aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya.
Sejumlah tokoh GNB tersebut, antara lain mantan Menteri Agama Lukman Hakim, Komaruddin Hidayat, Gomar Gultom dan Erry Riyana Hardjapamekas
"Kami bersurat secara resmi, surat Gerakan Nurani Bangsa kepada Bapak Kapolri, ditembuskan kepada Bapak Kapolda, yang intinya adalah kami berharap mereka-mereka yang melakukan demonstrasi, unjuk rasa secara damai, mudah-mudahan bisa segera dibebaskan," kata tokoh GNB Lukman Hakim.
Menurut dia, selain permohonan pembebasan, surat itu juga berisi permohonan penangguhan para aktivis yang telah ditahan selama lebih dari 20 hari itu.
"Dalam surat yang kami layangkan secara resmi ini, juga selain pembebasan, kami juga berharap ada penangguhan terhadap mereka-mereka itu," ujar Lukman.
Sementara itu, Sinta Wahid juga menyampaikan keprihatinannya atas penahanan sejumlah aktivis di Polda Metro Jaya.
"Pertama-tama, memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa, dari tokoh-tokoh tua, merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini," ungkap dia.
Dia memandang sejumlah aktivis yang ditahan, seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil) dan Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat) merupakan generasi muda penerus perjuangan bangsa.
"Mereka adalah anak-anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Mereka ingin mewujudkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdaulat, bebas bersuara, bebas berpendapat,” katanya.
Baca juga: Kabareskrim respons GNB yang minta aktivis dibebaskan
Baca juga: Istri Gusdur dan tokoh GNB siap jadi penjamin penangguhan Delpedro cs
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.