"Think tank" Australia sebut China mitra utama negara Asia Tenggara

2 hours ago 1

Sydney (ANTARA) - China menempati posisi terdepan sebagai mitra paling berpengaruh bagi negara-negara Asia Tenggara, menurut laporan proyek data baru oleh wadah pemikir (think tank) Australia, Kamis (25/9).

Indeks Pengaruh Asia Tenggara (Southeast Asia Influence Index), yang diterbitkan oleh wadah pemikir independen berbasis di Sydney, Lowy Institute, mengukur tingkat kepentingan relatif dari 10 mitra eksternal bagi 11 negara Asia Tenggara.

China dinobatkan sebagai mitra paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan diikuti oleh Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Australia. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa China merupakan mitra utama bagi enam dari 11 negara individu, yakni Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

AS diidentifikasi sebagai mitra utama bagi Filipina dan Singapura, tetapi para pembuat laporan mengatakan bahwa pengaruhnya di kawasan tersebut kemungkinan akan melemah akibat kebijakan global pemerintahan Donald Trump, termasuk pemberlakuan tarif, pemangkasan bantuan luar negeri, dan pembatasan visa pelajar internasional.

Tingkat kepentingan hubungan antara mitra eksternal dan negara-negara Asia Tenggara diukur berdasarkan ikatan ekonomi, jaringan pertahanan, pengaruh budaya, hubungan diplomatik, serta keterlibatan regional.

Laporan tersebut menemukan bahwa China memiliki hubungan ekonomi yang paling mendalam, pengaruh diplomatik yang paling kuat, dan keterlibatan regional yang paling signifikan di Asia Tenggara, sekaligus menempati posisi kedua dalam hal pengaruh budaya terbesar.

"Kekuatan utama China berada pada hubungan ekonominya, didukung oleh diplomasi yang konsisten di seluruh Asia Tenggara: China merupakan destinasi internasional utama bagi para pemimpin dan menteri luar negeri Asia Tenggara," kata laporan tersebut.

Malaysia dinobatkan sebagai negara paling berpengaruh di antara negara-negara Asia Tenggara, disusul oleh Singapura dan Indonesia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |