Roma (ANTARA) - Italia mengirimkan kapal Angkatan Laut (AL) di Mediterania selatan untuk membantu warga sipil yang berlayar dalam konvoi kapal bantuan internasional menuju Gaza, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto pada Kamis (25/9).
Berbicara di hadapan Senat, Crosetto mengatakan kapal fregat Fasan dikirim pada Rabu (24/9) setelah sejumlah drone menjatuhkan granat kejut ke beberapa kapal dalam konvoi Global Sumud Flotilla/GSF di lepas pantai Pulau Kreta, Yunani.
Kapal kedua yang lebih besar juga sedang dalam perjalanan untuk menggantikan Fasan setelah mencapai konvoi tersebut.
"Pemerintah Italia mengutuk keras apa yang telah terjadi. Serangan terhadap kapal sipil di perairan terbuka sama sekali tidak dapat diterima," kata Crosetto.
Namun, Crosetto menekankan misi kapal perang itu terbatas pada perlindungan warga Italia dan warga sipil lainnya yang berada di kapal.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan drone tersebut. GSF menyalahkan Israel atas serangan tersebut, tetapi Israel belum berkomentar.
GSF, yang terdiri dari sekitar 52 kapal kecil dan lebih dari 500 sukarelawan dari 40 lebih negara, bertujuan menantang blokade laut Israel yang diberlakukan sejak 2007 serta mengirimkan bantuan makanan dan medis kepada warga Palestina.
Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menuturkan Israel telah "melewati batas" dalam operasi militernya di Gaza.
Meskipun mengakui hak Israel untuk merespons serangan Hamas pada Oktober 2023, Meloni mengatakan skala pembalasannya tidak proporsional dan sudah menimbulkan banyak korban sipil.
Putaran terbaru konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama hampir dua tahun, menewaskan lebih dari 65.000 orang di Gaza, yang hampir setengahnya merupakan wanita dan anak-anak, serta menyebabkan 2 juta orang terperosok dalam bencana kemanusiaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.