Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025 yang mencapai 5,12 persen tidak terlepas dari program stimulus yang dilakukan pemerintah.
"DPR menyambut baik laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaru yang melebihi dari harapan. Tentunya ini tidak terlepas dari apa yang telah dilakukan pemerintah," kata Cucun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut ia, stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2025 melebihi harapan. Pertumbuhan ekonomi yang melebihi 5 persen tersebut di luar perkiraan ekonom dan pelaku pasar, mengingat tekanan daya beli masyarakat dan kinerja manufaktur yang belum pulih.
"Walaupun kita tidak menutup mata bahwa ada penurunan daya beli di sebagian kelompok masyarakat, tapi hasil growth kita saat ini memperlihatkan ekonomi Indonesia terus bergerak ke arah yang baik,” tuturnya.
Cucun mengatakan berbagai stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah turut berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua ini, secara khusus program pro-rakyat dan pemberdayaan di bidang kesejahteraan rakyat.
"Artinya, program-program pro-rakyat dan pemberdayaan kesra yang dilakukan pemerintah sudah on the track dan kita harus apresiasi keberhasilannya," ucapnya.
Baca juga: Bappenas sebut ekonomi tumbuh 5,12 persen hasil rencana pembangunan
Misalnya, kata dia, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga stimulus-stimulus ekonomi yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto saat Ramadhan dan Idul Fitri lalu.
"Maupun yang dikeluarkan untuk menjaga laju pertumbuhan dan memperkuat stabilitas perekonomian nasional di awal Juni seperti subsidi upah, dan berbagai program bantuan sosial (bansos) lain," ujarnya.
Dia juga menilai konsumsi masyarakat yang meningkat pun menunjukkan intervensi pemerintah untuk mengerek daya beli masyarakat melalui bantuan sosial dan subsidi upah.
Menurut dia, hal itu juga berkat kerapian data penerima bansos melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikomandoi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
“Stimulus-stimulus fiskal yang dijalankan Pemerintah bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran karena DTSEN yang ada di bawah Menko Pemberdayaan Masyarakat,” katanya.
Cucun juga menilai DTSEN mampu menggerakkan masyarakat yang belum sejahtera dengan berbagai program pemberdayaan kesra, hal itu dibuktikan dengan jumlah penduduk miskin yang turun menjadi 23,85 juta penduduk dari 25,22 juta pada Maret 2024.
"Dan menurunnya jumlah penduduk miskin tersebut tentu meningkatkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025 ini," tuturnya.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi 5,12 persen, Prabowo: RI unggul di G20 dan ASEAN
Dengan kinerja yang terus menghasilkan perubahan dan perbaikan, dia pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin lebih baik ke depan dengan dukungan pula dari semua pihak agar target-target dapat tercapai.
"Semua stakeholders tentu harus mendukung langkah-langkah yang diambil Pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, sehingga dapat menghapus kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka kemiskinan," ucapnya.
Dia pun menegaskan komitmen DPR RI untuk terus mengawal program-program pemerintah dan mendukung setiap kebijakan pro rakyat demi tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada dukungan termasuk dari DPR, pelaku usaha, dan semua elemen bangsa, khususnya dari masyarakat," katanya.
Dia lantas melanjutkan, “Kami meyakini, Pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Prabowo ditambah dukungan dan orkestrasi pembangunan yang dilakukan oleh semua pihak, pada akhirnya Indonesia yang berdikari dan sejahtera bagi rakyatnya akan terwujud."
Baca juga: Eddy Soeparno: 5,12 persen pertumbuhan ekonomi bukti optimisme publik
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan nilai produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025 tercatat 5,12 persen secara tahunan dibanding kuartal II tahun 2024. Angka pertumbuhan secara kuartalan 4,04 persen dibanding kuartal sebelumnya," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/8).
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025 secara tahunan dari sisi lapangan usaha menunjukkan seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha yang berkontribusi terbesar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan dengan total 63,59 persen dari PDB.
Dari sisi pengeluaran, pada kuartal II tahun 2025, secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen pada kuartal II dan pembentukan modal tetap bruto tumbuh 6,99 persen.
Dari laporan yang sama, BPS menyampaikan konsumsi rumah tangga berkontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 54,25 persen. Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Menkeu tegaskan pemerintah berpedoman dan percaya data BPS
Baca juga: Anggota DPR nilai pemerintah berperan dalam ekonomi tumbuh 5,12 persen
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.