Wagub Rano minta minimal tiga RDF Plant dapat dibangun di Jakarta

3 hours ago 2
lokasi  RDF Plant sebaiknya berada di wilayah-wilayah Jakarta lainnya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meminta minimal tiga fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) Plant dapat dibangun di Jakarta untuk menuntaskan persoalan sampah.

"Sampah di Jakarta per hari hampir 8.000 ton. Tempat ini (RDF Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara) mampu mengolah sampah hanya 2.500 ton. Minimal kita harus punya tiga (RDF Plant)," kata dia di Jakarta, Selasa.

Baca juga: DKI sempurnakan cerobong asap di RDF Plant Rorotan agar tidak berbau

Kendati masih wacana, namun menurut Rano, lokasi RDF Plant sebaiknya berada di wilayah-wilayah Jakarta lainnya. Ini artinya tak melulu di Jakarta Utara, seperti yang ada di Rorotan.

"Kalau memang ingin bikin RDF lagi. Kita harus pecah di beberapa wilayah. Misalnya di Jakarta Barat kita bangun. RDF di Rorotan ini (permasalahan) sampah yang selesai wilayah utara," kata dia.

Adapun terkait bau sampah tercium hingga ke luar fasilitas, Rano tak bisa menjaminnya. Ini salah satunya karena faktor arah angin.

Baca juga: RDF Plant Rorotan siap diresmikan April 2025

Namun dia yakin hadirnya fasilitas RDF Plant merupakan salah satu upaya mengatasi masalah sampah di Jakarta.

"Tentang bau, tentu enggak bisa dijamin (tak keluar) karena bau juga tergantung daripada angin kan. Tapi kalau kita tidak melakukan ini (pembangunan fasilitas RDF Plant) enggak akan pernah selesai sampah di Jakarta," ujar Rano.

Kemudian, terkait rencana pembangunan pulau sampah, dia mengatakan masih membahas dengan pihak-pihak terkait. Dia lalu berkaca pada Singapura yang berhasil membangun pulau sampah pada tahun 1999.

Baca juga: Pemprov targetkan tambah RDF untuk kelola sampah DKI Jakarta

Rano berpendapat Pemprov DKI harus mencoba berbagai upaya untuk mengatasi masalah sampah.

"Jadi semua potensi harus kita coba. Kalau enggak, enggak kelar-kelar masalah sampah kita ini," katanya.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |