UPH dan Kemendag beri edukasi tentang perdagangan pada mahasiswa

3 weeks ago 14
Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN

Jakarta (ANTARA) - Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan memberikan edukasi tentang dinamika perdagangan nasional kepada mahasiswa melalui kuliah umum bertajuk "Kebijakan Perdagangan Indonesia".

“Semua ini dirancang agar ekosistem ekonomi kita berjalan dengan baik," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Melalui kuliah umum yang digelar di Karawaci pada Senin (25/8), Budi menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global, dengan ekspor sebagai salah satu motor utama.

Baca juga: UPH Festival 2025 ajak mahasiswa lari hingga gelar pertunjukan musik

Hingga semester I 2025 atau dalam periode Januari-Juni, kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7 persen dengan nilai mencapai 135,41 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.220 triliun.

Surplus perdagangan meningkat menjadi 19,48 miliar dolar AS atau Rp 319 triliun. Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa struktur ekspor Indonesia kini semakin beragam dan bernilai tambah. Jika 15 tahun lalu ekspor didominasi bahan mentah, saat ini 83 persen berasal dari industri pengolahan, disusul pertambangan dan pertanian.

Baca juga: UPH Festival 2025 digelar untuk sambut lebih dari 6.500 mahasiswa baru

Beberapa komoditas utama meliputi kakao dan produk olahannya, kopi, teh, rempah, timah, aluminium, serta produk kimia. Sementara itu, negara tujuan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain Swiss, Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.

Ia juga menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia.

Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

Guna menghadapinya, pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan melalui perundingan internasional dan upaya membuka pasar baru, termasuk ke Uni Eropa, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada Amerika Serikat.

“Tujuan utama kita bukan sekadar meningkatkan ekspor, tetapi juga menarik investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Selain menekankan ekspor berskala besar, ia juga menggarisbawahi pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional.

Baca juga: Dekan F-AI UPH : Indonesia Emas butuhkan tenaga terampil bidang AI

Dalam acara itu turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak.

Rektor UPH Dr (Hon) Jonathan L Parapak M Eng Sc menambahkan, melalui kuliah umum bersama Kementerian Perdagangan serta penandatanganan kerja sama strategis, UPH menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dengan wawasan akademik, tetapi juga pengalaman nyata di bidang terkait.

Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.

"Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” ucap dia.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |