Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

10 hours ago 2

Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro Semarang resmi mencanangkan gerakan Undip Zero Waste melalui daur ulang sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kampus Tembalang, sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis Ke-68.

Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, di Semarang, Jumat, mengapresiasi kerja keras seluruh tim TPST dan para peneliti yang telah berinovasi tanpa henti.

Ia menegaskan bahwa gerakan zero waste menjadi bentuk nyata kepedulian Undip terhadap isu darurat sampah nasional, sekaligus respons atas tantangan Presiden Prabowo agar perguruan tinggi berperan aktif dalam solusi lingkungan.

"Undip ditunjuk sebagai pusat pengelolaan sampah untuk wilayah Jawa Tengah dan akan menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lain," katanya.

Pencanangan Undip Zero Waste merupakan tindak lanjut Peraturan Rektor Nomor 5/2023 tentang Pengelolaan Sampah di Lingkungan Undip dengan prinsip 5R (refuse, reduce, reuse/repair, recycle, rot) dalam seluruh aktivitas akademik, riset, pendidikan, dan pelayanan.

Menurut dia, berbagai inovasi hasil riset sivitas akademika, mulai dari alat pirolisis hingga sistem pengelolaan terpadu akan dilaporkan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebagai kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan nasional pengelolaan sampah.

"Kami ingin membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat lahirnya solusi konkret berbasis sains dan teknologi untuk menjawab persoalan lingkungan," katanya.

Baca juga: Undip: Pelibatan masyarakat penting kurangi volume sampah di TPA

Sementara itu, Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Dr. Bina Kurniawan menyampaikan bahwa Undip sejak tahun 2022 telah mengembangkan TPST sebagai pusat inovasi dan pembelajaran pengelolaan sampah berbasis sains.

"Dulu, seluruh sampah kampus masih dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Jatibarang. Kini berkat dukungan riset lintas fakultas dan kebijakan rektorat, sebagian besar sampah sudah dapat dikelola secara mandiri," katanya.

Ia menjelaskan sampah organik kini diolah menjadi kompos, limbah ranting diubah menjadi asap cair melalui teknologi pirolisis, dan sisa makanan dikelola dengan maggot untuk mendukung peternakan ayam di TPST.

Sedangkan sampah anorganik ditangani melalui inovasi alat pirolisis plastik karya Prof. Ir. Didi Dwi Anggoro yang mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar gasolin dan telah diuji pada mesin pemotong rumput.

Undip juga menghadirkan vending machine plastik di UPT Perpustakaan bekerja sama dengan BSI, yang memungkinkan warga kampus menukar sampah dengan poin digital.

Untuk limbah B3, Undip telah menerapkan sistem transportasi dan penyimpanan sementara sesuai standar sehingga tidak lagi dibuang sembarangan.

"Harapan kami, ke depan tidak ada lagi sampah residu yang dibuang ke TPA. Semua bisa diolah menjadi sumber daya baru," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Undip ciptakan pembangkit listrik tenaga sampah

Bahkan, TPST Undip saat ini menjadi rujukan bagi sekolah, instansi, hingga pemerintah daerah, serta akan mewakili Jateng dalam penilaian nasional K3 Perkantoran oleh Kementerian Kesehatan.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |