Bali (ANTARA) - Perkebunan anggur selama ini dianggap sebagai salah satu pemandangan lazim yang ditemukan di negara-negara yang memiliki empat musim.
Tetapi ternyata, wisatawan tidak perlu jauh-jauh pergi karena di Bali Utara ternyata ada sebuah kebun milik Hatten Wines Vineyard yang membudidayakan beragam varietas anggur merah dan putih di lahan seluas 12 hektare.
Event and Community Manager Hatten Wines Vineyard I.G.A.A Reditya Candradewi saat ditemui ANTARA di Bali, Selasa (9/12) mengatakan bahwa untuk berkeliling kebun pengunjung harus membayar sebesar Rp100 ribu terlebih dahulu.
Kebun yang terletak di Jalan Seririt-Gilimanuk, Sanggalangit, Bali itu memiliki pohon anggur yang ditanam menggunakan metode yang lebih modern dan ditata dengan rapi. Pengunjung bisa mengabadikan momen di sana.
Di kebun itu terdapat sebuah bangunan bergaya kastil kecil di Eropa yang biasa digunakan untuk sarapan bersama hotel-hotel yang bekerja sama dengan Hatten.
Tempat ini cocok untuk bersantai dengan tenang karena memiliki latar pemandangan yang dinikmati berupa hamparan kebun anggur dengan langit jernih beserta udara sejuk layaknya berjalan-jalan di kebun Eropa atau Australia.
Baca juga: Sensasi wisata ke kebun anggur di Yogyakarta
Wisatawan mencoba tur berkeliling perkebunan anggur milik Hatten Wines Vineyard yang berada di Jalan Seririt-Gilimanuk, Sanggalangit, Bali. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)Jalanannya juga diberikan bebatuan kecil yang menambah kecantikan tempat yang dibangun oleh Ida Bagus Rai Budarsa di tahun 1994 itu.
Selama mengitari perkebunan, pengunjung akan ditemani oleh pemandu berpengalaman yang memberikan beragam informasi menarik mulai dari proses penanaman, cara panen sampai rekomendasi terkait makanan atau penggunaan wine yang tepat ketika memasak.
Salah satu anggur yang ditanam adalah anggur Bali untuk diolah menjadi wine lokal berkualitas. Bagi pengunjung yang berminat dapat mencicipinya melalui sesi wine-tasting.
Wisatawan mencoba wine lokal dari Hatten Wines Vineyard melalui sesi wine-tasting di Bali pada Selasa (9/11/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)Baca juga: Pasukan bebek jadi prajurit kebun anggur di Afrika Selatan
Misalnya, seperti Sweet Alexandria, Aga White atau Aga Rose. Hatten juga memperbolehkan pengunjung untuk membeli langsung produk mereka sebagai oleh-oleh yang ingin di bawa pulang.
Harga wine yang ditawarkan berkisar dari Rp200 ribu sampai Rp400 ribu per botol.
Dewi mengatakan keunikan dari penanaman anggur yang ditanam di Bali yaitu dapat dipanen sebanyak tiga kali dalam setahun. Suhu dan cuaca di Bali Utara mendukung anggur berkembang dengan lebih baik.
Jika beruntung, pengunjung dapat melihat proses pemetikan anggur.
"Kalau di sini biasa kita panen itu sekitar bulan Agustus sampai September. Saat itu kalau berbuah wisatawan bisa ikut memetik," katanya.
Hatten Wines Vineyard buka setiap Senin sampai Jumat pukul 09.00 hingga 16.30 WITA. Sementara di hari Sabtu beroperasi pada pukul 09.00 hingga 12.00 WITA dan tutup pada hari Minggu atau libur nasional.
Waktu kunjungan akan semakin baik jika dilakukan pada pagi hari atau menjelang sore karena seringkali cuaca di perkebunan cukup panas.
Maka dari itu, wisatawan dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang tidak tebal dan alas kaki yang nyaman untuk digunakan.
Pakailah topi caping yang disediakan oleh pengelola agar kulit mendapatkan proteksi maksimal dari sinar matahari.
Dalam pengalaman ANTARA, setidaknya perlu waktu 2 jam lebih dari Denpasar ke Sanggalangit menggunakan mobil. Namun, mungkin ada opsi perjalanan lain yang membuat wisatawan jadi lebih nyaman untuk berkunjung.
Baca juga: Menyulap gang sempit menjadi kebun anggur
Baca juga: Pemkot Jakbar rombak atap masjid jadi kebun anggur
Baca juga: Pondok Pesantren Darul Fikri kembangkan wisata kebun anggur lokal
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































