Umar Shahab: Asyura 2025 momen jaga RI dan bela Palestina

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Ketua Steering Committee Asyura Nasional 2025 Umar Shahab mengatakan, Majelis Asyura Nasional menjadi momen peringatan sejarah serta penguatan sikap atas kondisi global melalui tema “Spirit Perjuangan Al-Husain di Karbala untuk Keutuhan NKRI dan Kemerdekaan Palestina”.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Umar mengatakan bahwa tema ini mencakup tiga hal, antara lain sejarah, kebangsaan, dan kemanusiaan global.

Sejak pembacaan Ziarah Warits hingga doa penutup, katanya, alur acara memang diarahkan untuk memperlihatkan bahwa tragedi Karbala bukan sekadar kilas balik, melainkan pedoman etis menghadapi penindasan masa kini. Menurut dia, keberpihakan harus dijaga karena perjuangan umat Islam belum selesai.

“Kita berdiri di pihak kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujarnya.

Pihaknya menolak bentuk demokrasi liberal yang tidak menghormati nilai-nilai agama, dan menegaskan bahwa Syiah Indonesia tak gentar menyatakan kesetiaannya pada Pancasila, NKRI, dan UUD 1945. Dia pun menggugah hadirin agar tetap kritis ketika demokrasi tergerus oligarki atau ekstremisme agama.

Dia pun berupaya membangun keyakinan kolektif atas janji kemenangan yang menjadi bagian dari kesetiaan pada jalan itu, bahwa kemenangan, sebagaimana dijanjikan Tuhan, sesungguhnya sudah dekat.

Baca juga: Peristiwa-peristiwa penting 10 Muharram dalam sejarah Islam
Baca juga: Mengenal Hari Asyura dan keutamaannya bagi umat Islam

“'Nasrum minallah wa fathun qarib'—pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat. Ayat ini ia sebut sebagai pengingat bahwa kebenaran tak lagi berada di kejauhan, melainkan sudah menyata di depan mata orang-orang beriman," katanya.

Dalam keterangan yang sama, pengisi tausiyah Asyura Nasional Miqdad Turkan mengatakan bahwa Karbala adalah misi pembebasan dari penghambaan kepada makhluk, dari kebodohan yang membuat manusia tak mampu membedakan kebenaran dan kebatilan.

Miqdad menilai tanah suci Al-Quds di Palestina kini menjelma sebagai “Karbala kontemporer”, medan yang meminta keberanian kolektif umat Islam untuk tidak tunduk pada penjajahan.

“Palestina akan merdeka lewat kewibawaan Muslimin yang meneladani ketidaktundukan Imam Husein,” katanya.

Senada, Ketua Panitia Asyura Nasional 2025 Mujib Munawan mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk menggugah tindakan.

“Asyura adalah panggilan mengagregasi potensi, menata niat, dan bergerak di barisan kebenaran,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan 10 Muharam 1447 H: Lebaran anak yatim dan keutamaannya
Baca juga: Daftar puasa sunah Muharram 1447 H beserta niat dalam Arab dan latin

Pewarta: Agatha Olivia Victoria, Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |