Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) bersama Pemerintah Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) siap membentuk konsorsium guna membuka akses pendidikan seluasnya bagi putra-putri terbaik bangsa.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Mahmud Sudibandriyo di Depok, Rabu, meyakini dengan kolaborasi yang kuat antara UI, pemerintah pusat dan daerah, serta para pemangku kepentingan, bisa menjadikan daerah 3T tidak hanya terdepan secara geografis, tetapi juga dalam kualitas pendidikan dan pembangunan manusia.
"Untuk itu, kami membutuhkan riset yang relevan, pengabdian yang berkelanjutan, dan pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Mahasiswa dari daerah 3T berpeluang ikuti program Tanoto Foundation
Saat ini, UI menyediakan jalur masuk bagi putra-putri dari daerah 3T. Berdasarkan prestasi untuk program Sarjana dan Vokasi, jalur masuk meliputi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), dan Seleksi Jalur Prestasi (SJP).
UI juga menyediakan program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari pemerintah dengan skema ADik Wilayah Papua dan ADik Daerah Khusus/3T.
Selain itu, jalur SIMAK Pascasarjana tersedia untuk program Magister, Profesi, Spesialis, dan Doktor.
Direktur Penerimaan Mahasiswa Baru UI Luthfiralda Sjahfirdi mengatakan tahun ini ada 48 calon mahasiswa baru dari daerah 3T yang diterima di UI melalui jalur SNBP dan tersebar di 35 program studi. Sebanyak 9 calon diantaranya adalah penerima KIP Kuliah.
Selain itu, UI juga membuka kesempatan bagi putra-putri daerah untuk mengikuti pendidikan kelas dunia melalui Program Kelas Khusus Internasional yang memberi peluang mobilitas dan pengembangan kepemimpinan internasional.
Direktur Pendidikan, Vivi Fauzia mengatakan UI menjalankan berbagai program pendidikan, di antaranya Rekognisi Pembelajaran Lampau, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Pra-Pasca/Matrikulasi, Pendampingan Perguruan Tinggi Daerah, Kerja Sama Pendidikan Bergelar, Fast Track, Pembimbingan Bersama, dan Double Degree/Joint Degree.
“Dengan adanya kerja sama UI dan Pemerintah Daerah 3T, kami berharap putra-putri daerah terbaik dapat memilih program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan daerahnya,” ujar Vivi.
Sementara itu, Direktur Pendanaan dan Ekosistem Riset, Rani Sauriasari menyampaikan peluang riset untuk pengembangan daerah.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 1738/SK/R/UI/2020, fokus riset UI mencakup lima topik utama, yakni Kesehatan dan Kesejahteraan, Energi dan Sumber Daya Material, Masyarakat Inovatif dan Terhubung, Bumi, Iklim, dan Lingkungan, serta Ketahanan dan Keamanan.
Melalui studi berbasis riset, mahasiswa dapat berkontribusi dengan melakukan penelitian yang berdampak bagi masyarakat 3T.
Baca juga: ITB terima mahasiswa baru lewat beasiswa program dukungan daerah 3T
Baca juga: Unimma selenggarakan program Afirmasi Pendidikan Tinggi mahasiswa 3T
Direktur Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial, Saraswati Putri menyebut UI telah banyak menjalankan program pengabdian di wilayah 3T.
Beberapa kegiatan yang dijalankan meliputi pengembangan UMKM, edukasi, pencegahan stunting dan anemia, net zero emission, pemberdayaan anak dan wanita, pelestarian budaya, serta K2N.
Pengembangan desa wisata berbasis UMKM, salah satunya dilakukan di Desa Wisata Sailing, Kelurahan Tanggamus, Lampung.
Di Atambua, Tim Pengabdi UI pernah membangun akses air bersih di SD Inpres Motaain dan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Upaya pencegahan stunting juga dilakukan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan melibatkan kader kesehatan.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025