Jakarta (ANTARA) - Sejumlah produsen bahan kosmetik dan perawatan diri asal China turut hadir dalam pameran Indonesia Cosmetics Ingredients (ICI) 2025 di Jakarta yang berlangsung pada 14-16 Mei, menjajaki peluang pasar kosmetik Indonesia yang terus berkembang.
Menurut Statista, nilai pasar industri kecantikan dan perawatan diri di Indonesia tahun ini akan mencapai 9,74 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.532) dan diproyeksikan tumbuh secara konsisten di atas 4 persen hingga lima tahun mendatang.
"Pengiriman kami ke Indonesia terus tumbuh, bahkan lebih menjanjikan dibandingkan pasar Eropa maupun Amerika Serikat. Salah satu penyebabnya karena semakin banyak manufaktur lokal," kata Jenny, perwakilan dari Hongbo Biotechnology, yang hadir dalam pameran ICI 2025.
Di sisi lain, Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) menyebut lebih dari separuh bahan baku produk kosmetik dan perawatan diri yang diproduksi di Indonesia masih diimpor. Hal ini memberi peluang bagi sejumlah perusahaan China, salah satunya Guangzhou Hongbo Biotechnology Co., Ltd., untuk memperluas pasar di Indonesia. Perusahaan itu telah memulai ekspor bahan baku kosmetik ke Indonesia sejak tiga tahun terakhir.
Data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menunjukkan jumlah pelaku usaha industri kosmetik melonjak 77 persen sepanjang 2020-2024, yang mayoritas di antaranya merupakan usaha mikro dan kecil.
Perusahaan China lainnya, Jiangxi Shouxin New Material Co., Ltd., turut berpartisipasi di pameran ICI 2025 dengan tujuan menjangkau mitra baru di pasar kosmetik Indonesia yang sedang berkembang. Shouxin memproduksi bahan baku kosmetik, seperti ester minyak sintetis dan pengemulsi yang umumnya dipakai dalam produk kosmetik, misalnya losion, tabir surya, lipstik, hingga perawatan rambut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor produk kosmetik dari China tahun lalu mencapai 244 juta dolar AS, naik hampir 300 persen dalam empat tahun terakhir. Kontribusi nilai impor dari China naik dari hanya 20 persen pada 2021 menjadi 50 persen pada tahun lalu. Jenis produk paling banyak dipesan adalah krim wajah dan losion serta perawatan kulit, termasuk tabir surya.
Sebaliknya, Indonesia mengekspor produk kosmetik senilai 1,4 juta dolar AS ke China pada tahun lalu, yang sebagian besar berupa krim wajah dan losion.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025